Minggu, 01 April 2012

Randomlicious

Aku sedang dalam keadaan yang tak menentu.. Aku bingung dengan diriku sendiri.. Hampa yang kurasakan.. Sepertinya mood booster lah yang ku butuhkan saat ini.. Seseorang yang bisa membuatku tetap berdiri tegap melawan dunia. Andai adekku ada di sini mungkin dia lah yang akan menjadi mood boosterku. Dia pasti akan menasehatiku ketika aku terjerumus dalam jurang “kemalasan”. Umurnya memang di bawahku, tp pemikirannya lbh dewasa dariku. Sudah hampir 8 bulan dia menuntut ilmu di kota lain. Aku benar2 merindukan nasehat2 dia. Terakhir kali aku bertemu dengannya bulan Oktober 2011 dan terakhir telpon2nan awal Februari 2012. Waaaw.. aku tak mengira akan sesulit itu berkomunikasi dengannya.. Kini aku harus mencari mood booster. Yaahhh aka ku cari sendiri..

Susah bagiku untuk mudah terbuka dengan orang lain. Dulu aku cukup tertutup, Tapi kini perlahan aku bisa bicara menyuarakan isi hati. Benar kata temanku,, aku sulit mengatakan sesuatu walaupun itu benar2 penting. Aku terlalu banyak memikir... Mikir bagaimana mengatur kata agar tak menyinggung orang lain, yang pada akhirnya tak sempat ku sampaikan namun hanya menjadi beban dihati..makan atiii.... Nasi sudah menjadi bubur.

Ada yang mengatakan aku pendiam,, ada yang mengatakan aku pemalu.. yaah memang aku pemalu, aku malu karena takut.. takut salah.. itu kesalahan mindsetku.. -_- aku sadar itu salah, kala itu aku ingin mengubah jalan mikiranku. “jangan takut untuk mencoba” itu lah yang ku genggam. Ketika aku malu, aku berpikir “kesalahan adalah guru terbaik, jangan takut salah, cuek aja..” Namun, lambat laun sikap cuek2 semakin gak terkontrol. Menyesal yang ku rasakan.. Tolong ajari aku agar tak terlampau cuek.. -_-

Di sisi lain, ketika aku di rumah aku jadi sosok yang berbeda.. Aku sering cerewet, judes, galak.. Sangat berbeda ketika aku di lingkungan teman2,, aku mungkin terkadang juga cerewet dg mereka, tp entah di rumah aku jadi makin cerewet. Ketika aku bercerita tp gak didenger aku akan marah2 sambil becanda. Di rumah aku lebih sering minta “didengar”. Sedangkan ketika di luar aku lebih senang untuk “mendengar”.

Akhir2 ini aku bermasalah dengan berbicara dan konsentrasi.. Saat berbicara kadang apa yang ada dipikiranku berbeda dengan apa yang ku katakan.. Ada kesalahan pengucapan.. Kadang juga susah mengucapkan suatu kata. Dipikiranku sudah terbayang tapi aku “sulit” menyampaikannya. Apakah dari semua itu karena dampak dari kesulitanku untuk menyuarakan hati dan pemikiranku?? Sepertinya aku harus menemui seorang psikolog. Aku memang seorang mahasiswa psikologi namun aku tak sanggup mengatasinya.. betapa bodohnya aku.. aaahhh... galauuu... saya merasa gak “berhasil”.... Yogyakarta, 1 April 2012 (8:35)