Kematian itu pasti

Di Jumat mubarak ini pagi2 saya dikejutkan berita di twitter. Sekitar jam setengah 6 saya buka twitter dan di Timeline ada retweetan dari twitter TrioMacan2000 yang isinya”Menurut ustad @mahdy_alatas: alm. Jefry sebelumnya sempat mengatakan bahwa ini adalah hari terakhirnya gunakan BB dlm berdakwah” Kaget saya... Jefry? Dakwah? Masak sih Uje? Langsung deh stalking twitternya ust. Mahdy.. eeehh.. ternyata berita itu benar.. Syook seketika.. percaya gak percaya.. Inalillahi wainaillaihiraji’un... Tiba-tiba tangan mendadak dingin.. masih muda loh... why?? Kok bisa?? Stalking berita di kapanlagi.com bilang kalo beliau kecelakaan motor..

Hadist mengatakan bahwa seorang muslim meninggal pada hari jumat atau malam jumat Allah akan melindunginya dari siksa kubur. Semoga alm. Ustad Jefry Al Buqhori khusnul khotimah, amal ibadahNya diterima Allah, dosa-dosanya diampuni dan di tempatkan di tempat terbaik disisiNya.. aamiin.... *Alfatihah*

Kematian itu suatu yang pasti.. Kematian bisa datang kapan saja tanpa seseorang menyadarinya sedikit pun. Bisa hari ini, mungkin juga esok hari. Kematian pun bisa datang pada siapa saja.. tidak hanya seorang kakek-kakek ataupun nenenk-nenek saja, bisa pada bayi yang baru lahir, bisa anak-anak, dan bisa pada anak muda sekalipun. Akhir-akhir ini beberapa kali saya mendengar banyak yang meninggal pada usia muda. Inalillahi..

Sudah menjadi keharusan di pagi hari kalo ada pulsa internet saya stalking twitternya Ust. Felix Siauw. Hehe.. Pagi ini beliau ngetwit -> ”Bersegera beramal salih bukan menanti siap karena maut nggak menunggu kita siap”. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian... Hidup ini seperti rest area.. bukan tujuan akhir kita. Kalo kata orang jawa “urip ming mampir ngombe”

Sudah 2x saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana detik-detik seseorang yang sakaratul maut.. Alhamdulillah saya diberi kesempatan Allah melihat kedua simbah saya sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.. Bulan Mei 2012 dan 13 Maret 2013 kemarin. Belum genap 1 tahun kehilangan simbah uti, simbah kakung menyusul pulang ke Rahmatullah.. Awalnya memang sedih.. Saya gak bakal berinteraksi lagi dengan mereka.. Tapi memang sudah waktunya.. Aku yakin simbah sudah tenang di sana dan tak perlu lagi menahan sakit.

Ya Allah... bila tiba waktunya.. Panggil aku dalam keadaan beriman kepadaMu.. Aku ingin meninggal dengan khusnul kotimah dan bekal yang cukup untuk berjumpa denganMu.. Aku takut ketika tiba waktunya aku tak dekat denganMu.. Aku takut menjadi makhluk yang merugi.. Ya Allah.. Bimbinglah aku untuk istiqomah di jalanMu..

“Ambil hikmah yang baik terus berbenah diri, hilangkan segala penyakit hati dan pikiran, kita sedang menunggu giliran kematian”