Senin, 27 Oktober 2014

Special for my husband : 1 Bulan Kebersamaan

Dear my husband... ^_^
Dear... "Hidung mancungku"...
Imam anugerah dariNya...

Tidak terasa kita sudah 1 bulan bersama.. Aku tidak menyangka Allah akan mempertemukanku denganmu untuk berjuang bersama menggapai keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.. Bersyukur sekali Allah mempertemukan dengan jalan yang insyaa Allah Dia ridhoi.. Setelah berjalan sampai hari ini aku sangat sangat bersyukur kepada Allah karena Dia menganugerahkanku seorang imam yang mau mengerti apa kekuranganku, dan menghargai apa yang sedang ku usahakan.. Dia laki-laki yang menurutku sholeh, bertanggungjawab, pekerja keras, perhatian, kadang "romantis", sama-sama punya selera humor.. hehehe... *nih hutang kemarin yang belum ku jawab, lainnya menyusul ya.. :p

Bulan lalu, 27 September 2014..  tepat ketika detik-detik menjelang akad nikah.. Aku menunggu di kamar hingga terdengar kata "sah" dari para saksi.. Samar-samar terdengar dari kamarku. Setelah selesai barulah aku diantar menuju tempat akad. Aku berjalan menunduk. Rasanya campur aduk saat itu. Saat duduk pun rasanya takut untuk memandang sekitar. You know lah.. saya suka malu... hehe.. Dan ketika petugas KUA menyuruhku untuk mencium tanganmu. Duh,, campur aduk lagi. hehe... Kita selama proses kemarin menjaga diri untuk tidak berjabat tangan. Karena kita belum halal.. Tapi ternyata engkau sudah menjadi suamiku. Aku ingin berbakti pada suamiku.. :)

Sabtu, 27 September 2014

Sering kamu bilang nggak romantis,, tapi menurutku kamu agak romantis kok.. catet agak yaa... hehe... peace ^^V... sloww sloww.. kamu romantis kok.. Apa lagi ketika bilang tentang "bidadari itu....".. Aduh, aku jadi pengen deg-degan.. :D

Terimakasih mas, selama sebulan menemaniku di kampus. Walaupun aku udah bilang kasian kamu nunggu lama.. Tapi tetap kamu ingin mengantar. Jadi, ini kita pacarannya di kampus yaa.. Belum sempet jalan ke mana-mana... :D Prioritas hingga November untuk tesismu dulu ya mas.. Tinggal dikit lagi.. ^_^

Terimakasih juga sudah menemani hari-hariku.. Membuatku bahagia saat bersendau gurau denganmu. Tempatku menyalurkan keusilanku dan sense of humor. Terimakasih 20 detiknya.. ^_^

Maaf ya mas kalau selama sebulan ini belum bisa memberikan yang terbaik.. Apa yang ku masak, kamu tak pernah komplen. Terharu aku.. Aku ingin belajar lebih banyak masakan untukmu. hehe..

Bimbing terus ya mas agar aku menjadi istri yang sholehah... Jaga komunikasi dan saling belajar untuk menggapai impian kita.. Ku doakan selalu suamiku.. Semoga Allah memberi petunjuk dan kemudahan untuk menyelesaikan tesis.. Sehat,.. Semoga diberi kumudahan mendapatkan rezeki yang halal. Oiya, jangan lupa agenda after tesis.. Agenda yang ketunda-tunda.. hehehe... Big hug untuk hidung mancungku.. ^_^

"Untukmu yang kucinta dan kuhormati.. hatiku menggebu untuk menjadi isteri yang senantiasa mendapat keridhoan Allah pun aku yakin kau juga begitu.. maka aku memohon padaNya semoga Allah memudahkan kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.. semoga Allah memudahkan kita dan anak-anak kelak membentuk keluarga muslim yang patuh takluk padaNya.. semoga Allah anugerahkan cinta yang tak pernah mati, kesetiaan untuk tak saling menyakiti, semangat untuk saling bergenggaman jemari hingga tempat abadi.. kutitipkan agama dan akhlakMu hanya padaNya.."

Semoga pernikahan ini membawa keberkahan untuk keluarga kita.. ^_^

Ya Allah Yang Maha Kuasa.. ku mohon jadikan tulisan ini sebagai pengingat dan penguat tali pernikahan kami.. Bukan tulisan yang hanya menyisakan sebuah memoar yang jauh dari abadi. Lindungi rumah tangga kami, lindungi komitmen kami berdua. Lindungi kami Ya Rabb.. Karuniakanlah kami keturunan yang sholeh sholehah.. MencintaiMu, mencintai rasulMu, dan mencintai kitabMu..  Aamiin.. Allahmumma aamiin..


Ahad, 28 September 2014

dari istrimu untuk suamiku mas Hatta Efendi.. -FZS- ^_^
Yogyakarta, 27 Oktober 2014

Minggu, 24 Agustus 2014

Sisi Lainku

Dibalik saya yang kadang masih suka "slengekan". Jauh di dalam diri saya ada keinginan yang sangat kuat untuk mewujudkan impian menjadi seorang muslimah yang kaffah. Masyaa Allah, iri rasanya dengan para muslimah yang istiqomah menjalankan apa yang telah diperintahkan dan menjauhi laranganNya. Mereka berlomba-lomba meningkatkan ketaatan. Betapa menyejukkan hati. Begitu banyak ujian untuk meningkatkan ketaatan padaNya. Terkadang diri ini kuat, namun terkadang juga sempoyongan dalam menghadapi ujian. Selain itu dengan karakter saya yang tidak mudah untuk multitasking, sehingga kadang antara harapan dengan kenyataan agak butuh perjuangan. Ya Rabb.. hamba memohon kepadaMu berikanlah kekuatan dan senantiasa dekatkanlah pada lingkungan yang semakin menjadikan diri ini lebih taat kepadaMu. Di dunia ini pada akhirnya yang menjadi tujuan adalah kembali padaMu dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Maha Besar Allah.. bahagianya dengan kondisi yang semakin kesini semakin Allah dekatkan pada orang-orang yang Allah minded.. Kebahagian yang tak terperi. Saya Fevi.. Wanita akhir zaman yang masih berproses dari ulat menjadi kupu-kupu.. :)

Rabu, 20 Agustus 2014

Registrasi Maba, uhuy...

Setelah kemarin sempet harap-harap cemas nungguin info biaya pendidikan yang sampai jadwal terakhir pembayaran belum dipost di web. Akhirnya di hari terakhir (Jumat, 15 Agustus 2014) saya telpon ke prodi. Walaupun udah dapat bocoran dikit sih waktu wawancara, tapi saya belum yakin kalau belum dipost di web. Tipe orang "fakta" nih.. hehe.. Waktu telpon pegawainya menyampaikan besaran yang harus di bayar. Sama ternyata dengan bocoran waktu tes wawancara. Kayaknya karena ada peraturan baru tentang UKT (uang kuliah tunggal) jadi banyak yang berubah, naik jadi 45%. ouuwww... Tanpa menunggu lama, setelah nelpon langsung mandi trus menuju bank. Taraaa... dapet deh slipnya... Saya udah bayar... 1 langkah kelar.

Sesuai dengan info waktu pengumuman penerimaan mahasiswa pascasarjana, saya dapat jadwal registrasi di hari Selasa, 19 Agustus 2014. Excited banget nunggu tanggal 19. Peresmian jadi maba. hehe.. Sebelum berangkat ke DAA saya ada urusan dengan pendataan kader Paud, mampir dulu ke rumah pengelola. Ngobrol ngalor ngidul nggak taunya udah mau jam 8.30. Padahal jadwal registrasi saya jam 08.00 - 09.00. Langsung deh meluncur ke DAA. Eh sampai sana masya Allah ramenya, tempat duduk di dalam penuh, jadinya di luar disediain tenda dan kursi tambahan. Ketika itu sampai DAA sekitar 8.45 mungkin. Saya dapat nomer urut 120, dan saat saya tengok nomer urut yang sedang dipanggil adalah nomer 39. Wewww... bakal nunggu agak lama ni. 120 .. 39... selisih berapa tuh? 

Berhubung kursi di ruang tunggu DAA penuh, saya nunggu di luar gedung. Beberapa menit kemudian saya masuk kembali dan clingak clinguk siapa tau ada kursi kosong. Berselang beberapa menit, akhirnya dapet juga tempat duduk. fiuuhh... Dan waktu saya duduk nomer antrian sudah sampai nomer 70. Ah lumayan hampir mendekati. Sambil menunggu sok kenal tanya-tanya dapat nomer urut berapa. hehe... ada yang nomer 80-an dan yang terakhir kenalan nomer 103. Oiya dan nggak disangka kenalan terakhir ternyata seprodi tapi beda minat. :D Si embaknya udah giliran dipanggil, saya pun tetep nunggu. haha..

120 di meja 18..

eehh itu nomerku tuh... clingak clinguk nyari meja 18.. dari tadi cuma liet meja sampai nomer 16 doang. Sampai pada akhirnya samar-samar liet meja 18 di ujung paling pojok ketutup orang-orang pada antri. Di situ saya menyerahkan syarat-syarat registrasi..
  • Slip pembayaran
  • 2 lembar surat pernyataan + bermaterai
  • 2 lembar surat penyataan untuk tes PAPs dan Acept + bermaterai
  • foto berwarna 3x4 background biru (4 lembar)
Sebenernya di info web, disuruh bawa fotonya cuma 3 lembar, tapi mungkin yang satunya ditempel buat tanda kehadiran. Setelah selesai, slip pembayaran, 1 lembar surat pernyataan dan 1 lembar surat penyataan untuk PAPs dan Acept nya dikembaliin. Ditambah saya dibawain 1 lembar bukti sudah registrasi dan kartu mahasiswa sementara. 

Proses selanjutnya adalah ke prodi. Saya pun langsung menuju prodi. Tapi salah ternyata, sebelum ke prodi harus ke bagian keuangan dulu nyerahin slip pembayaran. Baru deh ke prodi. Di prodi ngumpulin surat-surat yang dikembaliin waktu di DAA, selain kartu mahasiswa sementara. Di situ saya diberi jadwal akademik dan rincian mata kuliah yang harus diambil. Jadwal KRS adalah tanggal 25-26 Agustus dan jadwal pembekalan mahasiswa baru dari tanggal 25 - 29 Agustus 2014. Masuk kulaih pertama tanggal 1 September 2014.

Appaaa? tanggal 1 September? jiaahhh... itu tanggal pulang dari Jakarta. Udah beli tiket pulang tanggal 1 September, sampai Jogja sore. Laahh.. masak hari pertama kuliah nggak masuk. >_<" Kudu ubah jadwal pulang ni. Lihat web PT. KAI sih masih ada kursi buat kereta malam seninnya. Tapi kudu nambah bayarnya. Soalnya tiketku harganya 150ribu. Sedangkan yang malamnya 195ribu. Sayang ih kalau bolos.. baru awal ni.. Besok akhir September punya kemungkinan bolos kayaknya. Ndak mungkin bulan September banyak gak masuk. >_<"

Ahh... pokoknya excited dengan kegiatan baruku.. Bismillah.. semangat.. semangat.. belajar yang giat :)


Senin, 18 Agustus 2014

Belajar Parenting = Investasi Masa Depan

Berhubung web saya sebentar lagi expired, saya pindahin ke blog ini yaa.. :) 
“Sejak kapankah kita harus belajar parenting??”
Kalau saya diberi pertanyaan seperti itu saya akan menjawab lebih cepat lebih baik. Tidak perlu menunggu kita berkeluarga dulu baru belajar, akan tetapi sedari kita muda. Karena menurut saya mendidik anak adalah hal yang tidak mudah, harus ada bekal. Yang punya bekal aja ada kemungkinan repot, apalagi yang “gelasnya kosong”.
Belajar ilmu Parenting sejak sebelum menikah adalah sebuah Investasi Masa Depan yang nilainya sangat luar biasa, segala-galanya dibanding sebuah materi. Apalah arti sebuah materi kalau anak perkembangan fisik maupun psikisnya kurang optimal. Siapa sih yang gak mau punya anak yang pinter? baik pinter dalam hal intelektual, dalam hal moral, dalam hal spiritual, dll?
Saya ingin share apa saja manfaat belajar Ilmu Parenting bagi yang belum menikah ala saya.. Cekidot…
  1. Investasi Masa Depan, jadi ketika kita sudah memiliki anak kita nggak kaget-kaget amat bagaimana mendidik dan mengatasi persoalan anak. Belajar Parenting sejak dini sama aja bekal mempersiapkan anak menjadi optimal.
  2. Bagi seorang guru, ilmu parenting sangat penting untuk menangani anak didiknya. Kita dapat lebih peka dalam menggali akar masalah.
  3. Mempersiapkan generasi Indonesia yang lebih baik. Dari lingkungan keluarga lah yang pertama kali mempengaruhi pola pikir anak. Apabila pendidikan moral dari keluarga kuat, yang namanya korupsi pastinya akan berkurang.
  4. Mempersiapkan kebahagiaan diri. Bayangkan apabila kita bisa mempraktekkan ilmu-ilmu parenting anak begitu mudah terbuka dengan orangtuanya. Sering kali anak secara spontan mengucapkan “Aku sayang Bunda”, “Aku sayang Ayah”. Subhanallah..
So, ndak usah malu untuk belajar Ilmu Parenting sejak dini. Tutup kuping deh kalau ada yang bilang terlalu kecepetan lah, emak-emak banget lah, cuekin aja, toh kelak kita yang akan memetik hasilnya. :)

Selasa, 12 Agustus 2014

A New Hope: Pascasarjana

1 kalimat yang ingiiinn sekali disampaikan di kesempatan ini.. "Sebenernya banyaak sekali yang ingin dituliskan, banyak cerita yang telah ku lalui, tetapi belum sempet buat nulis".. hehe... Pada kesempatan ini aku ingin berbagi cerita tentang "A New Hope". Sebuah harapan baru.

2014 adalah tahun yang begitu luar biasa.. Aku tak bisa menjangkau logika atas kuasaNya. Banyak anugrah, rezeki, kesempatan, kejutan, dan apapun itu yang menggambarkan betapa Maha BesarNya Allah.Terkadang aku berfikir, pantaskah? Aku masih merasa belum istiqomah dalam melalui ini semua. Tapi dengan begitu aku berfikir kembali. Dia telah memberikan banyak anugerah yang tak disangka-sangka. Tugasku wajib semakin mengistiqomahan diri saya.

Salah satu anugerah darinya adalah Dia memberikanku kesempatan untuk melanjutkan studi kembali di sebuah universitas negeri yang ternama di kota Jogja. S1 gagal masuk sana, alhamdulillah S2 nya bisa ngerasain belajar di universitas itu. Awalnya emang agak riweuh mengumpulkan seabrek syarat-syarat pendaftaran. Ditambah pada waktu itu aku masih bekerja dari jam 7 pagi - 4 sore. Jujur, meninggalkan sebuah pekerjaan itu berat apalagi meninggalkan tugas bersama anak-anak. Aku membagi waktu, mencari-cari waktu yang agak longgar untuk meminta ijin mengurus syarat-syarat pendaftaran.

Bikin proyeksi (alasan, harapan, rencana setelah lulus)
Apa sih alasannya? Tentu saja pengen memperdalam ilmu, khususnya psikologi perkembangan anak.
Harapan? Meningkatan kapabilitas diri.. Menambah link.. Eh sebenernya harapannya biar bisa to be a great mom. xixixi... My big dream.. Setelah tau dan semakin paham tentang perkembangan, bisa balik ke kehidupan mendidik anak.. :p
Rencana? Bisa bermanfaat untuk masyarakat dan mendirikan sebuah sekolah non formal untuk anak-anak, butuh parner juga sih... :)

Cari rekomendasi dari 2 dosen; ini cukup butuh perjuangan juga, sms dosen tak juga mendapat balasan, dan akhirnya cari dosen lain. Alhamdulillah dapat 1 dosen, kurang satu lagi mak.. sms dosen lain belum mendapat respon. Sms yang lain dosennya mau keluar kota. Setelah beberapa hari berjuang akhirnya dapat juga rekomendasi dosen. fiuuhh....

Legalisir Paps dan Acept... Tahun 2013 udah lolos untuk kedua tes tersebut, tapi belum ku legalisir. Jadi, disela-sela aku kerja, aku minta ijin buat ke Pusat Bahasa dan Fakultas Psikologi buat legalisir. Nah waktu di Pusat Bahasa agak lama juga sih nunggunya.. Hampir 1 jam.. Salah juga aku keluar di jam istirahat. Kantoran kan juga lagi istirahat. Dueeeenngg...

Oiya kelupaan, jadi sebelum saya daftar online saya udah bayar duluan. Syarat-syarat belum kelar, tapi udah ngebet pengen bayar, ya siapa tau jadi pancingan dulu. hehehe.. Nah seingetku kayaknya terakhir ngumpul berkas adalah tanggal 26 Juni 2014. Beberapa hari atau seminggu ya? lupaa.... sudah ku daftarin online, berkas udah diupload.

Menjelang tanggal 26 Juni, eh liet di web pengumpulan berkas diundur sampai tanggal 11 deh kayaknya. Mungkin karena ada momen pemilihan umum presiden, jadi diundur kali yah? Yaudah deh nyantai ngumpulnya.. hehe.. Aku lupa kapan ngumpul berkasnya.. Pokoknya waktu ngumpul sayanya mendadak kaget. Tiba-tiba disodorin rencana penelitian. Tuing tuing.. Langsung ku buat di sana pake tulisan tangan dan seadanya. Soalnya formnya juga cuma kecil sih. Agak deg-degan juga nulisnya. Blass belum kepikiran sampe ke sini. Sepemahamanku rencana tesis hanya buat yang daftar profesi. Oh ternyata.. hehe.. Setelah selesai nulis rencana penelitian, ku foto kopi di kampus sebelah fak. psikologi. Mintanya difotokopi 2 kali, tapi biar punya pegangan ku fotokopi lebih deh. haha.. Urusan berkas ternyata belum selesai, aku masih dimintain cover skripsi, daftar isi dan abstrak skripsi rangkap 2. Nahloohh.. kudu balik lagi. Di rumah udah firasat mau bawa, dulu udah diprint, tapi ya namanya lupa. hadeehh.. Pulang ambil file yang diminta trus balik lagi. Centang... semua syarat selesai. Waktu mau pamit ibunya ngasih info kalau tes wawancara tanggal 16 Juli 2014. Eiittssss..... ada tes wawancara juga toh? Okee baliklah.. siap graakk..

Hari yang ditunggu-tunggu tiba.. 16 Juli 2014 tes wawancara. Deg-degan.. Bakal apa aja ni yang ditanya? Dan saya udah agak ciut duluan dengan titel para pewawancaranya. Lama banget gak berurusan dengan akademik. 1 tahun sih.. hehe.. Tik tok tik tok.. menunggu giliran. Alhamdulillah saya dapat nomer urut ke 8. Jadi ya agak tenang dikit. Dan tibalah giliranku. Mencoba untuk tetap tenang. Pertama disuruh memperkenalkan diri. Aku pun memperkenalkan diri, menceritakan skripsi. Oh mulai deh dicecar pertanyaan. Mulai dikritisi. Sempet pada satu titik saya bingung mau jawab apa. Jleb.. mulai down.. Beberapa menit berlalu dengan dialog antara 2 pewawancara dengan yang diwawancara. Sudah bu? Ibu dosen pun bilang sudah. Fiiuuhhh... saya keluar ruang wawancara dengan random.. Saya tipenya gampang kepikiran. Kenapa tadi jawab itu? agak getun kalo bahasa jawanya. Perjalanan pulang diam seribu bahasa, badmood bener. Pasrah deh. Tinggal berdoa. Sampai rumah pun langsung masuk kamar. Cara saya ketika lagi badmood. Butuh sendiri dulu, tidur.. hahaha... Pintu kamar diketok-ketok adek saya pun, saya tetap tidak bergeming. Diam di dalam kamar. :D

Beberapa hari masih badmood. Ketika ditanya gimana hasil wawancara, saya berusaha menjawab walaupun sebenernya tidak ingin membahas, ujung-ujungnya ya gitu deh. hehe.. Pengumuman diterima atau enggak akan diberitahu tanggal 23 Juli. Hari berganti hari, saya sampai melupakan hari pengumuman saking tidak ingin membahasnya.

Tanggal 23 Juli, pagi ibu saya mengirim sebuah pesan mengingatkan kalau hari itu adalah hari pengumuman. Saya pun jawab belum ada pengumuman. Jujur sebenernya saya tahu pengumumannya jam 5 sore. Tapi sayanya diem. hehe.. Saya akan memberitahu kalau saya udah tau gimana hasilnya. hehe.. Setelah sholat maghrib, saya buka web. Dan taraaaa...... spechless pake banget.. mendadak saya teriak-teriak setelah membaca pengumuman.. SAYA DITERIMA.. T_T Ibu,,,, bapak,,,, special for you... langsung meluk ibu. Alhamdulillah rasanya legaaa banget...

Ya Allah, berilah hambaMu ini petunjuk dan kelancaran dalam studi ini. Semoga bisa bermanfaat..
aamiin... aamiinn... aamiin....
Harapan baru untuk masa depan.. ^_^


Minggu, 03 Agustus 2014

Cara Reservasi Tiket Kereta Api

Sabtu kemarin (2 Agustus 2014), tepat dihari ke 6 lebaran saya dan adik saya memutuskan untuk reservasi tiket kereta untuk pergi ke Jakarta untuk tanggal 29 Agustus 2014. Setelah melihat web tiket online yang memberikan info kalau tiket ekonomi AC untuk tanggal 29 Agustus udah ada 2 kereta yang kursinya penuh... Waa... langsung kudu reservasi. Pengen nyoba dan milih yang ekonomi AC aja, secara lagi buanyakk kebutuhan.. hehe..

Jujur, belum pernah sama sekali reservasi tiket. Ya cuma lihat di web tiket online, tapi nggak saya klik "pesan". Saya lebih yakin datang langsung ke stasiun. Hehe... Siang itu dengan mengenadarai sepeda motor, kami berboncengan menuju stasiun tugu. Setelah parkir, saya clingak clinguk, tempat reservsai di mana ya? Adik saya pun memberi tau tempatnya di sisi timur parkiran. Ketika masuk gedung, saya kembali clingka clinguk. Eh alhamdulillah lihat orang ambil nomor antrian di kiri pintu masuk. Saya pun langsung mengambil nomor antrian. Saya mendapat nomor 380 dan saat saya masuk antrian menujukkan nomor 367. Lumayan lah.. Sembari menunggu saya baca-baca info jadwal keberangkatan lalu duduk di kursi tunggu. Dan tetep sambil clingak clinguk. hehe.. Loh? loh? itu kok ada beberapa orang nulis-nulis? nulis apaan ya? Karena penasaran, saya mendekatinya & melihat apa yang sedang mereka tulis. Upss... ternyata mereka menulis data untuk reservasi. Haduuhh... maklum baru pertama kali. Padahal tadi di samping pengambilan nomor antrian ada kertas itu, tapi sayanya nggak ngeeh.-_- Berhubung nomor antrian semakin mendekat, saya buru-buru ambil kertas dan mengisi data-datanya. Data yang perlu diisi adalah:
  1. Nama pemesan
  2. Alamat pemesan
  3. Nomor telpon pemesan
  4. Nama penumpang 
  5. Nomor identitas (KTP/SIM/Pasport/bukti identitas lainnya)
  6. Nama kereta yang akan dinaiki 
  7. Kelas (eks/bis/eko/eko AC)
  8. Asal stasiun
  9. Tujuan stasiun
  10. Jadwal berangkat & pulang (tanggal & jam) 


Fiuuh... akhirnya beberapa menit terisi sudah lembar tersebut sebelum nomor antrian saya dipanggil. Oiya, kalau dipikir-pikir 1 orang pemesan, maksimal pesan untuk 4 tiket. Coba deh lihat kolom yang disediakan. Tapi mungkin kalau mau pesan lebih kudu ambil nomor antrian lagi. hehe... *bener nggak? :D

nomor antrian 380 di loket 2...

Ahaa.. nomor saya dipanggil.. Sampai di loket 2 saya pun menyerahkan data isian ke petugas. Sebelum adanya pembayaran, petugas mengulangi kembali reservasi saya. Dan kemudian menanyakan "mau dibayar cash?". Berhubung saya udah bawa cash, ya mending cash aja. hehe.. Setelah terjadi pembayaran, petugasnya mencetak tiket kami dan kembali menanyakan apakah data sudah benar? Satu persatu saya baca, alhamdulillah tidak ada yang salah. Yeeiiiiii.... tiket sudah ditangan..

nb:
Ada info, yang sebenernya info udah dari tahun kemarin sih. Jadi, kalau mau naik kereta, tiketnya harus sesuai dengan KTP dan harus menunjukkan KTP, kalau ketahuan tiket nggak sah sesuai KTP, tar diturunin, aduuuhh..

Beginilah pengalaman saya reservasi tiket kereta api... Semoga bermanfaat.. Dan terimakasih sudah sudi mampir di blog ini.. :)

Rabu, 02 Juli 2014

Dunia jahit menjahit: asah keterampilan

Udah beberapa hari memutuskan untuk resign demi jalan yang lain.. Dan kemudian jadi jobless... Carilah kerjaan.. Beberapa hari ini lagi demen ngapeli gramed.. 3 hari berturut-turut kali ya.. hehe.. Itu salah satu tempat favoritku untuk me time. Lebih seringnya sih datang sendiri cari buku lalu mojok. Tenggelam baca buku. Nah kali ini tujuan ke gramed salah satunya cari buku keterampilan selain hunting ide buat bahan menuntut ilmu. Emm.. Niatnya sih cari buku keterampilan biar bisa ngisi waktu luang. Tepatnya ngisi waktu sambil mengasah kemampuan dalam dunia jahit menjahit. Masa' iya sih cuma bisa jelujur doang. haha... Berbagai macam tusuk yang udah dipelajari jaman SMP dulu menguap deh..

Setelah menimbang berbagai buku di depan mata, akhirnya pilihan jatuh pada buku dengan judul "Bantal unik dan lucu". Jadi pengen bikin bantal dan ku pikir untuk pemula lumayanlah buat belajar. Kalau mau seni rajut kan mikir-mikir dulu ni. Semua serba otodidak. Pelan-pelan lah.. Sekarang bermain dengan jarum, benang, kain katun ataupun kain flanel dulu. hehe..

Buku sudah terbeli, selanjutnya pergi ke toko peralatan jahit di jalan kusumanegara. Beli flanel, benang dan pernak pernik yang lain. Beli sedikit dulu sih. Orang masih belajar. Kalau udah ngeh dengan tekniknya baru nambah pernak-pernik yang lain.  

Hari ini waktunya action buat bikin sesuatu. Ngelihat tutuorial di buku mau bikin bantal, belum beli kain katunnya, mau bikin bantal dari flanel, kurang cukup kalau bikin agak gedean. Ya udah deh akhirnya milih bikin boneka kecil. Hehe... rada banting stir.. Perjuangan belum sampai di situ.. Saya gak inget gimana caranya bikin tusuk feston. heemmm... 2 buku yang jelasin tusuk feston masih belum bikin saya dong. haha.. Dipraktekin salah-salah mulu. Baru belajar dari blog orang sayanya mulai bener jahitnya. hehe.. Beda kali ya visualisasinya.

Oke, saya mau sharing gimana bikin boneka kelinci warna pink unyu ini.. Emm.. tapi bonekanya ala ala acak adut ya.. catet masih proses belajar. xixixi.. :p

Pertama, siapkan alat tempur.. jarum jahit, jarum pentul, kain flanel, benang, gunting, kertas hvs, pulpen, dakron, lem.

peralatan tempur.. :D
Kedua, bikin pola kelincinya di kertas Hvs. Pola kepala ada 2, pola telinga ada 4, juga 1 pola hidung. Kemudian jiplak di kain flanel, yang terakhir gunting sesuai pola. :)
 bikin pola
flanel udah dipotong sesuai pola

Ketiga, jahit telinganya dengan tusuk feston. Setelah selesai masukkan dakron. Telinga sudah jadi gantian jahit kepala dengan hidungnya dulu dengan teknik tusuk feston juga. Bikin mulutnya jangan lupa, itu sih aku pakai tusuk jelujur. Kalau sudah tinggal jahit kepalanya dan digabung dengan telinga. Dan masukkan dakron di bagian kepala. Berhubung otodidak, bagian telinganya saya jelujur. Pasti salah ni.. ampuuunn...  bagi yang udah profesional baca tulisan ini, pasti senyam senyum ni.. hehe.. Siapa kek bantuin sini bikin kayak beginian. hehe...  Oiya, ketinggalan.. tempelkan matanya.. :p


taraaa... udah jadi.. maaf kalau jahitan kurang rapi.. masih amatiran. hehe...

Udah gini aja yaa.... curhatan hari ini.. lain waktu mungkin bisa cerita bisa jahit dengan lebih rapi lagi. hehehe... see you.. terimakasih sudah berkunjung.. :)

Sabtu, 14 Juni 2014

Surat untuk Bapak Ibu

Bapak.. Ibu...
sebelumnya ku sampaikan maaf yang teramat dalam hingga detik ini mungkin masih ada sesuatu yang mengganjal. Aku mungkin belum bisa membuat bangga. Dengan sifat kekanak-kanakan yang terkadang muncul mungkin juga membuat kesal. Maaf pak.. maaf bu.. Lewat surat ini ingin ku tulisankan betapa bersalahnya apabila aku belum bisa membuat kalian bangga..

Bapak.. Ibu..
Kita memang hidup di generasi yang berbeda.. Terkadang juga kita berselisih paham mengenai suatu hal. Aku tau Bapak Ibu pasti menginginkan yang terbaik untukku. Tidak ingin melihatku berkesusahan. Tidak ingin melihatku salah dalam mengambil keputusan. Ya itulah peran seorang orangtua. Maaf pak.. maaf bu..

Bapak.. Ibu..
Umur semakin bertambah, dan tak terasa beberapa tahun lagi bapak dan ibu akan mencapai  titik dimana harus pensiun. Apa kiranya yang membuat bangga bapak ibu dengan hadirnya aku di sini? Aku takut jika belum membuat bangga. Tapi terkadang tidak mudah untukku. Aku adalah tipe orang yang tidak terlalu ingin "terlihat di depan". Aku adalah tipe orang yang ingin "mendorong dari belakang". Semacam di balik layar. Tidak apa orang tidak tau, bagiku yang membuat bahagia adalah ketika aku berhasil menciptakan senyuman & kepuasan pada orang lain tanpa ia tau siapa dibalik itu semua. Itu ada kebahagiaan tersendiri untukku.

Dan kini.. sebelum semuanya terlambat. Aku ingin membangun dari 0 lagi. Akhir-akhir ini memang banyak ku dapat pelajaran berharga. Bahwa aku harus yakin dengan kemampuan yang ku punya. Sebuah penghambat adalah ketika aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Aku memang suka dengan positif thingking tapi entah kenapa kalau dengan kemampuan sendiri kok jadi suka nggak yakin ya? -_-

Kini harus ku perbaharui lagi resolusi masa depan. Aku ingin mandiri. Aku ingin lebih yakin.
Semoga riset diberi kemudahan.. Semoga Orangtua ridho.. Semoga Allah ridho..



Minggu, 08 Juni 2014

Tandanya kena Psikosomatis

Jumat kemarin perasaan fine-fine aja badan. Eh kena pusing bentar sih. Habis itu kembali fresh. Kemudian hari sabtunya pagi-pagi saya ke puskesmas. Bukan untuk periksa, tapi mau minta surat keterangan sehat. Di puskesmas mulai deh tiba-tiba merinding melihat orang sakit. Dari dulu emang takut sebenarnya sama orang sakit. Tapi tetep berusaha mensugesti diri kalau "it's ok, aku rapopo". Kadang sugestinya berhasil kadang kagak yang ujungnya mata berkunang-kunang kemudian pingsan. Cukup mengganggu juga sih kalau kayak gini terus. -_- Tujuan kedua setelah dari puskesmas adalah ke bank buat bayar pendaftaran. Alhamdulillah antrinya gak lama. Karena belum terlalu siang akhirnya mbolang deh ke sebuah toko. hehe.. maklum cewek suka cuci mata, beli nggak beli yang penting jalan. hehe... Setelah bayar di kasir langsung buru-buru pulang. Mendadak liyer rasanya. Untung di tas ada air minum dan permen. 2 benda yang harus dibawa ketika pergi, buat jaga-jaga kalau lemes kurang gula. Udah makan permen tapi kok lemesnya ndak ilang, rasanya waktu di jalan pengen segera sampai rumah. Pergi sendiri pula was-was berkunang-kunang di tengah jalan.

Sesampainya di rumah, langsung cuci kaki lepas jilbab kemudian tepar. Udah gak bisa berkutik. Udah makin lemes ditambah jalanan panas. Agak kurang bersahabat dengan udara panas euy. hiks.. Sebenernya ada janji dengan bapak mau nganter njangong, tapi karena saking lemasnya bangun tidur tau-tau udah jam 2. Maap ya pak ndak jadi nganter. -_-

Meja makan, yak itu adalah sasaran setelah bangun. Mencari sepiring nasi untuk mengganti tenaga yang hilang. Tapi ternyata makan aja kok kurang berselera. Dan hasilnya sore hari mendadak badan demam. Setelah sholat ashar langsung tepar lagi. Tidur setelah ashar sebenernya gak boleh. Begitu ajaran yang ditanamkan simbahku dulu. Mau gimana lagi badan unwell banget. Demam ditambah diare. Semaleman menggigil adem panas dan diare. Kalau lagi sakit gini suka ngisruhi kamar oranglain. Dan kali ini kamar bapak yang paling pewe. hehe... Maap lagi ya bapak tadi malem jadi ikutan begadang. Akunya kebangun terus, gelisah ngerasain badan sakit dan demam. Coba kalau tidur di kamar sendiri. Aduh, tambah gelisah tuh. ehehe...

Kalau dipikir-pikir kayaknya makanku baik-baik aja. Cabe pun beberapa minggu ini udah mulai ku kurangi. Trus aku kenapa?? Badan sehat mendadak sakit begini. Ya Allah... astaghfirullah.. ampunilah dosaku..

*Tiduran sambil mikir*
Apa aku kena psikosomatis ya? Jadi keinget materi kuliah dulu.
Psikosomatis menurut Kamus Lengkap Psikologi yang ditulis oleh J.P. Chaplin adalah satu penyakit disebabkan oleh satu kombinasi dari faktor organis dan psikologis. Sedangkan menurut wikipedia, psikosomatis adalah kondisi di mana sejumlah konflik psikis atau psikologis dan kecemasan menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau justru membuat semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada. Jadi intinya, awalnya ada beban dalam pikiran, cemas, ketakutan, stres ataupun konflik psikis yang lainnya kemudian memicu timbulnya penyakit fisik. Contoh gejalanya jadi migrain, jantung berdebar-debar, pernafasan, pencernaan bermasalah, diare, mual, kulit gatal, dan lain sebagainya.

Nah setelah mikir gak ada yang salah dengan makanan, jadi sedikit yakin kena psikosomatis. Bulan Juni ini bener-bener full target. Ampun deh. Saking kepikirannya beberapa kali sakit. Kemarin 2 minggu batuk pilek. Ini 2 hari kena demam dan diare. Berat badan turun. Astaghfirullah... kurang woles ni aku... Juni rasanya bulan terpendek. Menurut pikiranku sih. hehe... Nah itu dia salahnya.. ke-pi-ki-ran... Kadang suka idealis, kadang suka perfect, alhasil malah jadi bumerang bagi diri sendiri. Pusiiinggg... Jangan ditiru yaa...

Woles aja dong ahhh..
back to positive thingking..
All is well..
Semua akan berjalan...
Semua target akan terselesaikan..
Dengarkan kata hati.
Yakinlah...

*edisi mensugesti diri* :)


Kamis, 05 Juni 2014

Nasihat lewat cerita :)

Terkadang tidak mudah menasihati anak. Anak kadang cerdik dalam menanggapi sebuah nasihat. Harus pinter-pinter bermain kata agar si anak sesuai dengan track. Saking gemesnya karena si anak belum sesuai, tak dapat dipungkiri seorang ibu maupun seorang ayah jadi kepancing emosinya. Waahh... berabe kalo kayak gini.  Semoga ya para calon orangtua atau yang sudah jadi orangtua tetap bisa full sabar. :)

Apa aja sih cara para orangtua dalam memberikan nasihat agar anak mau nurut? Dari beberapa menit googling cara memberikan nasihat pada anak, over all banyak yang menyebutkan bahwa cara yang paling efektif adalah dengan memberikan contoh yang baik. Nah untuk memberikan contoh yang baik salah satu caranya bisa lewat cerita berhikmah. Dengan cara ini sepertinya cepat tertanam dalam memori anak. Oke sebelumnya mari kita bahas manfaat dari membacakan cerita. Menurut Erlangga for Kids ada 12 manfaat membacakan cerita pada anak.
  1. Kemampuan berbahasa meningkat
    Saat dibacakan cerita, anak-anak akan mendengar beragam kosakata, istilah, struktur kalimat, ungkapan dan peribahasa. Terkadang ada beberapa kata di dalam cerita yang belum dikenal anak. Saat itulah orangtua bisa menjelaskan arti dan penggunaan kata-kata baru tersebut pada anak. Pengenalan terhadap beragam elemen bahasa inilah yang akan meningkatkan kemampuan berbahasanya. 
  2. Kemampuan mendengar meningkat
    Saat dibacakan cerita yang menarik, perhatian anak-anak akan ’tersedot’ pada cerita itu. Dengan mendengarkan, anak belajar bagaimana sebuah kata diucapkan. Ketika mendengar menjadi sebuah kebiasaan, maka dengan sendirinya anak juga belajar berkonsentrasi dan melatih kemampuan logikanya.
  3. Kemampuan berkomunikasi verbal meningkat
    Topik yang menarik pada cerita dapat memancing anak untuk membahasnya. Dialog yang terjadi antara anak dan orangtua saat membacakan cerita merupakan pengalaman anak dalam berkomunikasi verbal. Dari pengalamannya, ia akan belajar bagaimana bertanya, menanggapi, dan mengungkapkan pendapat.
  4. Kemampuan konseptual meningkat
    Dongeng dapat memperkenalkan anak pada konsep-konsep baru. Bahkan melalui dongeng, konsep abstrak seperti hormat, sayang dan tolong-menolong dapat dimengerti oleh anak. Kemampuan konseptual anak kemudian akan berpengaruh pada kemampuan anak dalam menyikapi konsep-konsep yang ditemuinya dalam kehidupan nyata.
  5. Kemampuan memecahkan masalah meningkat
    Selain dari pengalaman langsung, anak-anak juga dapat belajar dari cerita. Semakin banyak cerita yang didengarnya, semakin banyak pengetahuan anak. Cerita yang dituturkan membuat anak belajar berbagai kejadian, memahami karakter tokoh, mengerti sebab akibat. Hal ini dapat memperluas pengetahuan dan mempertajam logika anak.
  6. Daya imajinasi dan kreativitas bertambah
    Imajiansi anak dapat menumbuhkan jiwa petualang, mendorong anak untuk memandang dunia sebagai tempat yang mengasyikan. Pengembangan daya imajinasi ini penting sebagai dasar pengembangan kreativitas anak.
  7. Kecerdasan Emosi (EQ) meningkat
    Melalui karakter dalam cerita anak dapat mengetahui apa yang dimaksud sedih, gembira, marah, takut, bingung, dan lain-lain. Bukan hanya dari penampakan visual yang menggambarkan emosi tersebut tapi juga penyebab mengapa orang merasakan, mengendalikan, mengekspresikan dan mengenali emosi tertentu.
  8. Nilai moral bertambah
    Buku cerita yang baik bermuatan nilai moral. Bahkan ajaran moral menjadi inti dari cerita yang disampaikan. Biasanya buku cerita anak menyisipkan nilai moral seperti penghargaan terhadap teman, penghormatan kepada orang tua, menolong sesama, etika bermasyarakat dan lain-lain. Tentu saja, nilai-nilai moral tersebut disampaikan sesuai dengan tahapan perkembangan dan pemahaman anak.
  9. Wawasan bertambah
    Dari buku cerita, anak bisa menyerap berbagai informasi. Anak-anak dapat mengetahui apa yang ada di angkasa, beragam perbedaan kebudayaan, mengenai makhluk-makhluk yang ada di bumi, dan lain-lain dengan penyampaian yang lebih mudah dipahami.
  10. Pengetahuan ragam budaya bertambah
    Melalui buku cerita, anak-anak dapat memahami beragam jenis kebudayaandengan cara yang menyenangkan. Semakin banyak ia membaca buku dari beragam budaya, maka semakin banyak budaya yang dikenalnya. Pengetahuan budaya yang memadai dapat menjadi bekal anak dalam interaksi sosialnya.
  11. Mendapatkan relaksasi jiwa dan raga
    Saat sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk membacakan dongeng. Dongeng dan kenyamanan merupakan kombinasi yang mampu membuat anak mendapatkan relaksasi jiwa dan raga.
  12. Keakraban emosi antara orangtua dan anak meningkat
    Keakraban emosi antara orang tua dan anak dapat meningkat dengan membacakan cerita. Saat membacakan cerita, orangtua cenderung berada di samping anak, mengadakan kontak fisik seperti memeluk atau membelai kepala anak. Kontak fisik yang terjadi membuat anak merasa nyaman dan akrab dengan orangtuanya.
Ternyata banyak juga manfaatnya.. Dari sekian belas manfaat tersebut, kita dapat ambil intinya bahwa dengan membacakan cerita, konsep abstrak seperti hormat, sayang dan tolong-menolong dapat dimengerti oleh anak. Kemampuan konseptual anak kemudian akan berpengaruh pada kemampuan anak dalam menyikapi konsep-konsep yang ditemuinya dalam kehidupan nyata.

Beberapa bulan bekerja di sebuah TK dan dapat jobdes untuk mendampingi anak daycare alhamdulillah punya sarana untuk mengembangkan kecintaan pada dunia mendongeng. Eiitss... tunggu dulu. Jangan berekspektasi yang terlalu tinggi dulu. Udah takut duluan ini. hehe... Jadi cara saya mengajak anak menyukai dongeng dengan membuat jadwal ataupun siapa yang hari itu menjadi anak yang mau berbagi dengan teman dan membantu maka dapat giliran memilih buku yang akan dibacakan. Kadang dalam memilih buku anak-anak masih sering rebutan. Pengen dibacain yang ini, pengen dibacain yang itu aja. Duh, pinter-pinternya kita buat tegas dengan jadwal.  hehe... Kadang saya yang memilihkan buku dengan maksud ingin transfer sebuah cerita berhikmah. :) Tapi sempet juga karena saking riweuhnya acara pembacaan cerita sebelum tidur dipending di hari berikutnya. Yang lucu itu ketika udah hampir jam tidur, anak-anak udah menuju rak buku memilih buku cerita. Seneng rasanya....

Sebelum ini sebenernya saya sudah mulai tertarik dengan dongeng sebelum tidur. Waktu itu ketika saya kuliah disuruh bikin contoh judul penelitian ekperimen. Saat itu yang ngajar Bu Tatik. Inget banget.. hehe.. Saya membuat sebuat judul yang berhubungan dengan dongeng sebelum tidur. Tapi hanya sekedar tugas, tidak ku lanjutkan untuk penelitian. hehe...  
 
Beberapa hari kemarin saya dimintai tolong untuk mengisi kegiatan, karena mendadak, saya memilih untuk mendongeng. Tinggal ke rak buku cari buku berhikmah dan kemudian duduk di depan anak-anak untuk bercerita. Setelah bercerita, alhamdulillah anak-anak antusias. Ketika ku tanya apa saja pesannya, mereka dapat menceritakan dengan bahasa mereka sendiri. Ini langkah awal untuk memberikan contoh yang baik lewat cerita. Semakin jatuh cinta dengan dunia bercerita. Semangat belajar untuk mengembangkan ekspresi dan mengembangkan teknik bercerita. Kalau bisa dongeng tanpa bawa buku. Yakin yakin bisa... ^_^ 

(foto dari www.ibudanmama.com)

Kamis, 01 Mei 2014

Oh!

fiuuuhh..... menghela nafas untuk memulai barisan kata.

Detik ini rasanya hanya ingin dipeluk Allah... Banyak sekali "tuntutan" yang terngiang-ngiang dalam pikiran. Rasanya membuat ketakutanku muncul. Ketika banyak orang terlalu berekspektasi berlebih, jadi bingung dan takut. Astaghfirullah... kacaulah...

Plisss pelan-pelan saja...

Takuuuttt euy...

Senin, 14 April 2014

Tak kan berpaling dariMu #2

Lagi lagi... lagunya Rossa membuat hujan air mata.... Rasanya rinduuuu sekali kepada Sang Pencipta. Rasanya tidak ingin jauh-jauh denganNya. Ya Rabb... semoga semakin hari rasa cintaku padaMu semakin bertambah..

Terima kasihku padaMu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diriMu yang tahu besar rasa cintaku padaMu

Oh Tuhan anugerahMu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku takkan berpaling dariMu


Ya Tuhanku, hamba hanya manusia yang tak luput dari dosa, tapi hamba berjanji Tak kan berpaling dariMu. Hanya rasa cintaku padaMu yang akan menumbuhkan motivasi terhadap segala kegelisahan dalam hidup ini. Karena aku yakin dengan anugerah-anugerah yang telah Engkau siapkan untuk hambaMu. Anugerah yang tentunya yang terbaik. Bimbinglah selalu hambaMu Ya Rabb agar menambah ketaatan kepadaMu.

Beberapa menit yang lalu saya membuka Facebook dan di beranda pas banget ada yang posting tanda-tanda naiknya keimanan.. Sebagai bahan renungan untukku untukmu dan untuk kita semua... Semoga kita memiliki beberapa tanda-tanda yang tercantum. aamiin...

TANDA - TANDA NAIKNYA KEIMANAN

  1. Semakin merasa dekat dengan Allah
  2. Semakin BANYAK beribadah dan amal kebaikan
  3. Semakin BERSEMANGAT dalam beramal kebaikan dan beribadah
  4. Semakin BERKURANG dosa dan kesalahan yang diperbuat
  5. Semakin pandai MENGENDALIKAN diri dan hawa nafsu
  6. Merasa LEBIH dengan akhirat daripada dunia
  7. Merasa TENANG dalam hati
  8. Mampu MENJAGA hati dari perbuatan dosa
  9. Lebih mencintai hal-hal kebaikan daripada keburukan
  10. Senantiasa terdorong ntuk BERTAUBAT dan menyesali dosa, serta semangat untuk memperbaiki diri, dsb
  


           

Jumat, 11 April 2014

Ku Jemput Engkau di Sepertiga Malam

Sekitar akhir bulan Februari saya mendapat info buku baru dari timeline twitter. Lupa akunnya siapa. Judulnya sangat sangat menarik "Ku Jemput Engkau di Sepertiga Malam". Dan ternyata setelah dikepoin itu bukunya Mbak Peggy Melati Sukma. Sejak saat itu saya jadi agak sering buka timeline twitternya mbak Peggy @peggymelatis. hehe... Saya penasaran dengan bukunya. Saking penasarannya sebenernya mau ikutan PO tapi lagi berhemat juga karna bulan kemarin lagi "mabuk beli buku". Dan akhirnya baru tanggal 31 Maret kemarin kesampaian beli di Gramedia. Taraaa... \[^_^]/


Saya ingin mereview sedikit tentang isi buku ini. Buku ini bermula dari cerita Mbak Peggy saat menikah di usia 31 tahun dan kesupersibukannya dengan berbagai kegiatan keartisan, kegiatan sosial dan bisnisnya. Namun, dengan berbagai kesuksesannya di segala bidang, tidak sejalan dengan kehidupan pernikahannya. Mbak Peggy dan suaminya kala itu sama-sama super sibuk. Selama berumah tangga. karena kesibukan yang sama-sama luar biasa, sampai tidak punya waktu untuk belajar secara khusus untuk menjadi suami istri, misalnya memperdalam dari guru-guru agama atau sahabat-sahabat yang sudah menikah maupun khusus mempelajari dari buku. (Mantan) suami Mbak Peggy adalah seorang mualaf, sehingga awal-awal menikah Mbak Peggy fokus mengajarkan tentang shalat, dan alhamdulillah dalam waktu 3 bulan sudah lancar shalat.

Faktor kelelahan psikis dan fisik yang sepadan antara Mbak Peggy dan (mantan) suaminya menjadi bom waktu yang tertanam, menunggu meledak. Dengan tingkat kelelahan yang demikian, nyaris tak ada salah satu yang bersikap sensitif untuk mengalah, memahami, dan mengayomi. Dan kemudian yang terjadi mereka menjadi mudah emosi. Dalam kondisi konflik yang memuncak, mereka sering menenangkan diri dengan cara berpisah di rumah masing-masing. Permasalahan yang menurut saya sangat pelik ternyata oleh Mbak Peggy disembunyikan dari kedua orangtuanya. Namun, lambat laun tentu saja seorang ibu pasti akan menyadarinya.

Selama penikahannya yang cukup krusial, Mbak Peggy semakin super sibuk. Bahkan saking sibuknya pernah selama 3 hari kuat tidak tidur. Haduuh, kalau saya mbak udah keliyengan tuh. Ketika dini hari Mbak Peggy sering berada di restonya, untuk menyendiri dan melanjutkan kerjanya. Dan di jam-jam itu, ibunya tetap rajin mengirimkan pesan mengingatkan untuk melaksanakan shalat tahajud. "Pulanglah pada Tuhanmu, Gy. Cari Allah. Dia tak pernah pergi. Kamu yang tersesat jalan. Ayo, pulang ke Allah. Laksanakan yang wajib, dan muhassabbah dengan qiyyamul lail. Ayo, Egy mulai Tahajud lagi ya". Subhanallah...

Pada akhirnya Mbak Peggy mengubah ritme tidurnya untuk merutinkan shalat tahajud. Berawal dengan mencoba untuk tidur lebih tenang dan membiasakan berwudhu sebelum tidur. Setelah berhasil target selanjutnya adalah tidur lebih awal agar bisa bangun di sepertiga malam.

Setiap memanjatkan doa Mbak Peggy memasrahkan segalanya kepada Allah. "Ya Allah, tolong aku dari semua kegaduhan ini dengan caraMu, bukan caraku" Begitu indah doa ini. Sikap kepasrahan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Karena yakin Allah akan memberikan yang terbaik. :) Dan salah satu bagian paragraf yang saya senangi adalah paragraf di halaman 97. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim dan Imam Ahmad yang sering dibaca ulang oleh Mbak Peggy. Hadisnya seperti ini. Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT berfirman, yang artinya: 'Aku sesuai dengan keyakinan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya jika ia menyebutKu. Jika ia menyebutKu dalam dirinya. Aku pun akan menyebutnya di dalam diriKu. Jika ia menyebutKu di suatu tempat maka Aku akan menyebutnya di tempat yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepadaKu satu jengkat. Aku akan mendekat kepadanya satu lengan. Jika ia mendekat kepadaKu satu lengan. Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia mendatangiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berjalan cepat." Allahu Akbar... membuatku rindu padaNya..

Semakin hari Mbak Peggy mendekatkan diri kepada Allah, dan janji Allah tidak akan pernah ingkar. Satu persatu permasalahan Mbak Peggy relatif mencair. Begitu juga permasalahan dalam rumah tangganya. Akhirnya Mbak Peggy yakin untuk mengajukan gugatan cerai. Bulan November 2011 gugatan cerai dikabulkan pengadilan.

Untuk membiasakan shalat tahajud di salah satu halaman ada tipsnya. Masa "pelatihan" awal untuk membiasakan shalat Tahajud dan qiyyamul lail adalah 40 hari nonstop. Caranya dengan memasang alarm yang sama selama 40 hari dan paksakan diri untuk bangun lalu bertahajud dan qiyyamul lail. Jika ada bolong, usahakan melanjutkan dengan mengganti pada hari setelahnya, sampai genap melakukan Tahajud selama 40 hari. Jangan ada jeda hari yang terlalu jauh karena akan kontraproduktif untuk pelatihan pembiasaan diri ini. Setelah 40 hari mencoba, maka ujilah tubuh tanpa alarm, mudah-mudahan sudah menjadi kebiasaan bagi tubuh. #TipsShalatTahajud

Bismillah masih tetap berproses merutinkan shalat tahajud. Alhamdulillah ada buku ini jadi semakin termotivasi. Dan terimakasih ibu yang nggak bosen-bosennya dari dulu mengingatkan untuk shalat malam. ^_^

"Aku konsentrasi membenahi ibadah-ibadahku. Mencoba fokus pada hal tersebut dan laku diri. Hal lain-lain, aku mohonkan terus agar Dia saja Yang Maha Pengatur agar mengaturkan segala sesuatunya bagiku. Dia adalah Sang Maha Panitia hidupku. Biar Dia yang mengatur segalanya. Aku tak mau lagi sombong, pongah, sok tahu, sok kuat, sok bisa. Aku sudah berserah. Maka, sikapku harus selaras dengan hatiku." *halaman 136

Sungguh indah ketika Allah telah memberikan hikmah & hidayah pada hambaNya. :)

Rabu, 09 April 2014

Tak kan berpaling dariMu..

Mumpung nunggu kenyangnya agak berkurang, nulis aja aah... Makan malam yang terlalu kelewat malam ini ceritanya. Acara masak-masak sama Risalah selesainya jam 12an.. Mau langsung tidur perut masih terlalu kenyang.. hehe...

Okeee.... mulai yaa katarsisnya.. :)

Jadi, kemarin tiba-tiba saya teringat lagunya Rossa yang judulnya "Tak kan berpaling dariMu". Kok rasanya adeemmm bener kalau dengerin itu lagu. Nah baru tadi ba'da isyaa buka youtube searching lagunya Rossa. Dan yak... lagunya berhasil bikin "hujan lokal". T_T

Liriknya seperti ini...

Kala malam bersihkan wajahnya dari bintang-bintang
Dan mulai turun setetes air langit dari tubuhnya

Tanpa sadar nikmatnya alam karena kuasaMu
Yang takkan habis sampai di akhir waktu perjalanan ini


Reff:
Terima kasihku padaMu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diriMu yang tahu besar rasa cintaku padaMu

Oh Tuhan anugerahMu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku takkan berpaling dariMu

(terima kasihku) ya Allah
(padaMu Tuhanku) anugerahMu
(anugerahMu) 

Engkau sisihkan semua aral melintang di hadapanku
Dan buat terang seluruh jalan hidup ’tuk melangkah

Repeat reff

Lagu ini bener-bener recommended untuk semakin menumbuhkan rasa cinta kepada Sang Pencipta. Kalau kata Mbak Peggy mahabbah illahiah.. Aahhh... bahagia sekali ketika Allah mengabulkan segala harapan sebagai bukti cinta pada hambaNya. Tapi bukan berarti Allah menguji hambaNya itu tanda Allah tidak cinta. Allah memiliki caraNya yang luar biasa untuk membahagiakan hambaNya. Tugas kita adalah membuktikan pada Allah dengan senantiasa menjadikan Allah sebagai cinta yang utama. Begitulah pesan seorang ustadz ketika saya datang di sebuah kajian muslimah beberapa bulan yang lalu.


Jika dengan kehilangan membuat saya semakin dekat denganNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika dengan tidak bisa memiliki apa yang saya inginkan membuat saya kembali padaNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika dengan tangis membuat saya datang padaNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika semua itu membuat saya berlari mencariNya, sungguh saya akan lebih bahagia daripada mendapat kesenangan sesaat yang membuat sa
ya lalai kepadaNya walau hanya sekedar mengingatNya

Jika dengan apa-apa yang mengandung kesedihan di mata kita manusia bisa membuat saya lebih berarti di Mata Allah saya akan ikhlas menjalaninya Insya Allah, semua untuk mendapatkan RidhoNya dan saya bisa naik kelas di SekolahNya

Sungguh...

Tidak ingin saya menjadi orang yang merugi, tidak ingin dengan kehilangan, tidak bisa memiliki, tangis dan segala pernak pernik kesedihan membuat saya semakin jauh dariNya. Tidak ingin semua itu membuat saya lupa akan diriNya bahkan sampai membuat saya marah padaNya, Tidak..Tidak ingin sama sekali

Semoga saya mampu memetik hikmah di setiap rasa yang Allah berikan kepada saya,
, aamiin.....

(from Kartun Muslimah)



Sekian dulu,, sayanya udah mulai ngantuk. Mata udah sepet banget.. sekian dan terimakasih sudah menyempatkan baca.


*mulai nggak konek*

Sabtu, 05 April 2014

Bahagia melalui pelukan

Dear bloggy..

Beberapa minggu yang lalu saya mendapat postingan dari Yayasan Kita dan Buah Hati, begini isinya..

Sebuah penelitian sains mengatakan bahwa seseorang memerlukan 4 pelukan sehari utk bertahan hidup,  (mgkn yg di maksud scr sehat lahir bathin kali ya, krn milyaran orang tdk dipeluk sama sekali setiap harinya dan tetap hidup :D), 8 pelukan agar terpelihara,dan 12 untuk tumbuh.

Katanya jg, pelukan yang erat, dimana 2 jantung 'bertemu' selama minimal 20detik, dapat menyehatkan, mengurangi rasa sakit, mengobati depresi, menumbuhkan rasa aman, meningkatkan rasa saling percaya yang akhirnya akan berdampak pada keterbukaan dan kejujuran, meningkatkan hormon oksitoksin yg dpt menghilangkan rasa kesendirian dan rasa marah, serta meningkatkan serotonin yg dpt memperbaiki mood dan menimbulkan rasa bahagia.

Pelukan jg dapat meningkatkan rasa percaya diri, karena kita merasa di cintai dan spesial, mengajarkan memberi dan menerima, bahwa cinta itu 2 arah, mengajarkan empati, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kemampuan memori, menurunkan stress, memperkuat ikatan, perilaku sosial dan memperhalus kepribadian yg keras, dan aduhh masih banyak lagi yang gk mgkn saya tulisan 1 per 1 disini,dan enaknya, pelukan tidak memiliki efek samping :)

Terkadang kita lupa mengikrarkan cinta dan kasih sayang kita lewat kata2 setiap hari. Memasukkannya dalam sebuah pelukan jauh lebih mudah. Pelukan adalah tanda cinta tanpa kata, dan semua efek positif yg sdh saya sebutkan diatas bisa kita dapatkan juga (bkn cm yg di peluk, yg memeluk jg meraup manfaat yg sama). Melihat banyaknya efek positif di atas, tampaknya pelukan menjadi obat terbaik dan universal utk luka yg tak tampak. satu hal yg saya sayangkan, sepertinya ayah kurang sering memeluk anak-anaknya ya?

Eniweiii, di sela2 kehidupan yang sibuk, target saya nggak muluk-muluk, anak saya bertahan hidup scr sehat lahir bathin saja sdh cukup, walaupun kl dpt semua yg td di sebutkan di atas sih ya alhamdulillaaaaahhh bangeeettt, apalagikan gratis, tis, tis! Untuk memenuhi kuota 4 pelukan sehari, saya bikin sesi pelukan, kalau kami menyebutnya hug session. seperti yg mgkn sdh bisa di tebak,1 pagi, 1 siang, 1 sore, 1 malam. sebelum berangkat sekolah, setelah pulang, setelah mandi sore dan sebelum tidur. setelah berpelukan selama 20 detik biasanya dilanjutkan dengan cerita, nasihat atau apa sajalah. (biasanya kalau saya lg marah atau anaknya lg menyebalkan, gk di lanjut sama apa2, hahahah)

Kadang anak saya yg minta, kadang saya yang minta. kadang kalau sedang sama2 lupa 3x pertama, anak saya sdh otomatis minta hug malamnya. bagaimana saya tahu itu sedikit banyak berdampak pada anak saya? krn si sulung suatu hari berkata,"Ma, walaupun nanti mama sdh meninggal dan gk ada, pelukan mama akan selalu meluk Raia kan ya??". Saya menahan air mata dan menjawab.."iya".


Betapa luar biasanya manfaat dari pelukan khususnya untuk perkembangan psikologis. Akhir-akhir ini lagi seneng melukin anak orang. Eitttss... anak-anak yaa... anak di bawah umur.. catet.. hehehe... :p Aku yang melukin aja udah ikutan nyaman. Apalagi anak yang nangis trus cukup dipeluk dan katakan padanya "tenang..tenang". Setelah eksprerimen beberapa waktu alhamdulillah cukup berhasil lebih cepet bikin anak berhenti menangis. Terimakasih ya nak sudah jadi bahan eksperimen. Hehehe.. Anak-anak adalah salah satu guru kehidupanku. Guru kehidupan untuk menjadi lebih sabar, menjadi semakin semangat untuk belajar.  Terimaksiiiih.... Salam peluk.... ^_^



sumber:
Catatan Yayasan Kita dan Buah Hati : peluk..peluk..peluk :*

Jumat, 28 Maret 2014

Salam untuk Kematian

Sebagai kehormatanku pada engkau, sebelumnya ku ingin ucapkan salam..

Assalamu'alaikum wr. wb.

Engkau datang adalah sebuah kepastian..
Saya yakin kematian akan datang mencariku..
Akan tetapi kapan dan dimana, saya tak tau pasti..
Apakah datang ketika diri ini sehat? atau kah ketika sakit mendera?
Hanya Dia lah yang Maha Tahu waktunya..

Sebuah misteri..
Kalau kita tahu kapan datangnya,
manusia tentu akan berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan demi mencari pahala sebanyak-banyaknya menjelang kematian datang..
Dan neraka pun tidak ada yang menginjak..
Surga dan neraka adalah suatu pilihan dan Allah jadikan sebagai motivasi untuk hambaNya..

Bagi saya kematian itu sesuatu hal yang dapat senantiasa selalu mengingatkan kita pada Sang Pencipta..
Semenjak peristiwa beberapa tahun yang lalu, saya memutuskan untuk sebisa mungkin mengingat kematian..
Kelihatannya ekstrim mungkin..
Yang ingin saya bahas selalu tentang kematian..
Namun dengan begitu, diri ini dapat memfilter tindakan yang kurang positif..

Kalau saya boleh berharap..
Saya ingin ketika saat itu tiba..
Nyawa saya dicabut dalam keadaan yang sebaik-baiknya..
Jauhkanlah hamba dari segala apa yang Engkau larang Ya Rabb..
Hanya Engkau tempatku bergantung..

Manusia adalah hamba yang penuh harap..
Namun Dia lah yang menentukan..
Mohon ridhoMu Ya Rabb...

Sesakit apakah kiranya sakaratul maut itu?
Saya pernah membaca bahwa sungguh menyakitkan..
Astaghfirullah..
Kuatkah saya menghadapinya?

Malam ini dengan ditemani lantunan murotal rasanya tak terasa butiran air mata menetes, rasanya legaa... saya ingin dipeluk kekuatan dariNya..
Diri ini masih belum lah menjadi muslimah yang "kaffah", tapi saya berusaha untuk menambah kecintaan kepada Sang Khalik..
Saya ingin Allah melirik keberadaan hambaNya yang sedang merindu dengan Sang Pencipta..

Ya Rabb.. Saya hanyalah wanita akhir zaman yang berharap sisa umur ini bisa semakin dekatMu..
Ya Rabb.. Berikanlah "tangan kananMu" yang bisa mewujudkan impian ini.. aamiin...


Senin, 17 Maret 2014

Sekolah Ayah Bunda Edisi Maret 2014

Bulan ini untuk pertama kalinya datang ke Sekolah Ayah Bunda yang diselenggarakan oleh Masjid Nurul Ashri. Dari kemarin rasanya udah hampa, pengen datang ke kajian-kajian. Ada kajian rutin untuk muslimah tapi bentrok dengan jam kerja. Alhamdulillah dapat info kalau ada kajian sekolah ayah bunda tanggal 16 Maret. Pas banget pengen kajian eh kajiannya tentang parenting. Komplitlah mengobati rasa rindu. Dan bersyukur lagi ada temen yang datang juga. :)

Jadi, sekarang saya ingin sharing hasil menuntut ilmu kemarin yaa... Mumpung masih inget. Dan dengan ditulis lumayan bisa meninggalkan jejak ingatan. hehe.. Pembicara dalam acara tersebut adalah sepasang suami istri. Sang suami, Ust.Tulus adalah seorang dosen di universitas negeri Islam dan sang istri, Ustadzah Umi Habibah adalah seorang guru SMAIT. Kedua-duanya adalah seorang aktivis. Masyaa Allah... takjub ngelihatnya. Beliau memiliki 6 orang anak. Walaupun beliau aktivis tapi tetap bisa mendidik dengan cukup sempurna, buktinya anak-anaknya sholeh sholihah dan berprestasi. Ada anak beliau yang masih SD udah masuk sekolah tahfidzul Quran. Spechless rasanya... Oke baiklah cukup untuk pengenalan kedua pembicara. Kita lanjut ke pokok materi. :)

Tema Sekolah Ayah Bunda Edisi Maret 2014 adalah "Menanamkan Jiwa Kepemimpinan Pada Anak". Di awal penyampaian, Ustadz Tulus menampilkan sebuah ayat yang sangat bermakna, yaitu QS. Furqon ayat 74. Sedikit pesan, jadikan ayat ini sebagai doa kita setiap hari. Semoga Allah kan kabulkan. aamiin.. :)

Tentu saja kita menginginkan anak kita kelak menjadi anak yang sholeh sholihah, untuk itu sebuah visi dan misi dalam mendidik anak sangatlah dibutuhkan, bahkan wajib. Alhamdulillah saya mendapat ilmu ini jauh sebelum saya memiliki anak. Allah Maha Mengetahui. Bismillah semangat bikin visi misi. Walau masih harus banyak mencari inspirasi :)

Oh iya, di dalam Al-Quran telah Allah sampaikan bahwa ada beberapa definisi anak. Apa sajakah??
  • Anak sebagai perhiasan, anak adalah anugerah yang terindah dari Allah bukan? Menurut Ali bin Abi Thalib ada 3 tahap dalam mendidik anak, yaitu:
  1.  Pada usia 0 - 7 tahun jadikan anak seperti raja; anak butuh pelayanan dan bimbingan dari orangtua
  2. Pada usia 7 - 14 tahun jadikan anak seperti prajurit; usia 7 -14 tahun anak sudah bisa mengerti tentang aturan oleh karena itu, perintahkan anak untuk sholat.
  3. Pada usia 14 - 21 tahun jadikan anak seperti sahabat; apabila anak gampang bercerita / curhat dengan orangtua berarti sudah berhasil menjadikan anak sebagai sahabat.
  • Anak menjadi tanggungjawab orangtua, di akhirat kelak seorang orangtua akan dihisab tentang tanggungjawabnya terhadap anak.
Bagaimana sih cara menumbuhkan kepemimpinan kepada anak??
  1.  Tanamkan aqidah, apabila anak sejak kecil sudah ditanamkan aqidah insyaa Allah besarnya pun anak akan tetap melaksanakan sesuatu sesuai aqidah.
  2. Berikanlah nafkah yang halal, Halal selain menjadikan berkah, ini bisa juga sebagai contoh orangtua kepada anaknya bahwa harus menjunjung tinggi nilai ke-halal-an.
  3. Biasakan anak untuk tanggungjawab, Ketika anak sejak kecil diajarkan tanggungjawab insyaa Allah anak ketika dewasa akan memiliki mental yang kuat.
  4. Berikan kasih sayang, suatu yang lumrah seorang anak membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya, agar anak pun juga memiliki sifat kasih sayang.
Nah demikian, beberapa materi kajian hari minggu kemarin. Menurut saya, pada intinya untuk menjadikan anak memiliki jiwa kepemimpinan, salah satu contoh kongkritnya libatkan anak dalam aktivitas (menganggap "keberadaan" si anak), misalnya ketika kita akan memilih sesuatu coba tanyakan kepada si anak bagusnya mana. Tapi tetep kitanya tidak menelan mentah-mentah pilihan si anak kalau menyimpang ya kita bisa mengeluarkan jurus bermain kata. Menjelaskan mana yang baik dan yang kurang baik. hehe.. Dengan begitu anak paham. Itu mungkin lebih efektif daripada menasehati "nggak boleh ini", "nggak boleh itu","jangan kayak gini"ataupun "jangan kayak gitu". Sekian sharingnya semoga bermanfaat..

Salam dari wanita yang sedang berproses.. hehe.. ^_^

Minggu, 16 Maret 2014

My Dream: Rumah Baca

Saya bukanlah seseorang yang pandai berbicara panjang lebar di depan banyak orang, tapi saya bisa mencoba walau tentunya masih banyak yang perlu diasah kembali.

Saya bukanlah seseorang yang pandai dalam hal menulis, tapi saya suka menuliskan apa yang ingin saya sampaikan, ini salah satu bentuk katarsis untuk saya.

Saya bukanlah seseorang yang pandai dalam hal mengingat. Sungguh ini yang membuatku sedikit gemes. Tapi saya selalu berusaha untuk berkonsentrasi semaksimal mungkin.

Oh mungkin masih banyak kekurangan-kekurangan yang ada pada diri saya. Akan tetapi, Allah tidak hanya memberi seorang hamba kekurangan saja, pastinya ada kelebihan. Saya rasa kalau disuruh bikin list paling mudah nulis kekurangan. Iya apa iya..? selama pengalaman saya selama ini beginilah fenomenanya.

Kita sudah diciptakan Allah dengan sebaik-baiknya, sebagai hamba sudah menjadi sebuah kewajiban kita untuk menggali dan mengasah kemampuan yang telah dianugerahkan. Sampai detik ini terkadang saya masih belum yakin dengan kemampuan saya. Akan tetapi saya optimis dengan impian saya..

Salah satu impian saya adalah membuat sebuah rumah baca. Berawal dari kecintaan saya dengan buku.  Emm.. sebenarnya sih dulu berharap ingin membuat perpustakaan keluarga. Tapi apa salahnya impian ini tidak hanya untuk pribadi tapi bisa sekalian berbagi. Walaupun konsep belumlah matang dan tentu saja butuh banyak suntikan dana. Dan yang tidak kalah penting support. Maklum saya actionnya kurang "greget". hehe..

Entah saya mau "membangun" di mana. Namun besar harapan saya, saya ingin "membangun" di sebuah tempat yang memang benar-benar sangat bermanfaat untuk menumbuhkan minat baca dan menambah wawasan.. Atau bikin perpustakaan keliling ya? *ups salah fokus :D

Di bawah ini langkah awal saya membuat rumah baca.. Sebuah "mini family library", sebuah impian keluarga sejak saya masih berseragam putih biru. Alhamdulillah saya dan adik-adik saya memiliki kecintaan terhadap buku. Walaupun dengan minat yang berbeda. Saya belum membicarakan impian ini sih kepada mereka. Sekarang memperbanyak buku-buku dulu deh. Setiap bulan membuat budget untuk beli buku. :)


Impian membuat sebuah rumah baca semakin kuat ketika hari ini saya hadir di talkshow Bunda Asma Nadia. Beliau telah membangun beberapa rumah baca. Saya sangat terinspirasi. Saya ingin berbagi buku. Di rumah baca tersebut mungkin bisa dijadwalkan ada story telling, ada bikin-bikin kreatifitas. Aaah.... subhanallah membayangkannya. Ya Allah ridhoilah... ^_^

Beberapa bulan ini lagi seneng mendongeng, dan yang jadi bahan belajarnya anak-anak daycare. Jadi, sebelum tidur mereka pilih buku dan saya akan bercerita sambil ngelatih berekspresi.. Bekal ni kalau besok beneran bikin rumah baca. Pengen mengasah kemampuan bercerita.. :) Insyaa Allah...

Rumah baca anak (sumber: google.com)
 

Sabtu, 08 Maret 2014

fase rumit: Kangen Kuliah

Selama dua hari ini pikiran sedang rumit. Hari-hari biasa aja konsentrasi berpotensi "lost", ditambah rumit makinlah jadi ndak fokus. Mau mengerjakan ini itu jatuhnya setengah-setengah. Nah yang begini ni yang bikin geregetan sama diri sendiri.. ow ow.. Oke baiklah sadar kalau diri sedang bermasalah dengan kerumitan pikiran, tugas saya adalah menggali permasalahannya dan mencari solusinya. Saya tidak akan secara mendalam menceritakan apa yang menjadi akar permasalahannya. hehe.. katarsis sih tapi tetep jaga privasi...

Tidaklah mudah berdamai dengan diri sendiri kalau tipenya idealis. Ya kalau dianalogikan semacam mau ngangkat batu sebesar rumah.. Rumah manusia ya bukan rumah siput. hehe... Emmm... sedikit lebay ya? :p tapi seriusan deh ketika idealisku kumat bener-bener rasanya kecewa sama diri sendiri. Kalau udah kayak gini ya cara meredakannya dengan katarsis, program katarsis saya ya menuliskan apa saja yang ada di pikiran. Cukup berdampak memang. Meskipun terkadang belum ketemu solusinya. Tapi sudah lumayanlah bebannya berkurang. Karena saya bukanlah orang yang mudah bercerita panjang lebar kalau belum dipancing dulu. hehe.. Jadi, langkah awal menulis dulu. Baru deh cerita secara verbal.. :)

Salah satu yang jadi kerumitan pikiran saya adalah kangen untuk kuliah.. Dua hari ini rasanya kangen banget banget dengan aktivitas kuliah. Belum lagi ditambah habis ikut sarasehan perkembangan anak. Masyaa Allah... pengen belajar lagi.. ternyata materi kuliah beberapa "lost" dan masih banyak yang belum ku tahu. sediiihhh tingkat kecamatan... T_T Tapi untuk memutuskan kuliah lagi sepertinya masih banyak pertimbangan yang berseliweran di pikiran. Dan sepertinya pikiran masih berat dalam memilih belum saat ini..

Saking riweuhnya pikiran, hari ini sepulang dari sarasehan pas banget bapak ibu lagi nyantai di rumah, saya akhirnya cerita deh kalau kangen kuliah dan pertimbangan saya belum mau memutuskan "yak sekarang". Dari beberapa pengalaman teman-teman saya belum berani untuk berkata "ya". Si ibu pun ternyata masih berharap saya kuliah, bahkan mau membayarinya. Bagi saya bukan urusan dana, tapi sebuah kesiapan.. Ah gini deh terlalu banyak mikir tapi actionnya ndak jadi-jadi. Geregetan euy.. Sedih kalau ibu dah memberi pernyataan seperti itu. Ibuuu... maaapppp.... T_T *udah nahan air mata netes di depan bapak ibu*

Entahlah ini hanya kerinduan sesaat ataukah memang benar-benar jalan hidupnya untuk lanjut. Keputusan saya, saya ingin melakukan "cleansing" dulu.. :)

Senin, 03 Maret 2014

Bedrest lagi

Baru saja beberapa minggu yang lalu minta ijin nggak masuk kerja, ternyata hari ini terpaksa minta ijin lagi. Mau gimana lagi? kalau dipaksain tetep kerja badan ini nggak mampu. Dari hari minggu pagi udah demam, mual, muntah-muntah. Masyaa Allah... lemessss.... duduk bentar aja nggak kuat.

Mendadak banget. Perasaan hari jumat dan sabtu sehat-sehat aja. Emm.. sabtu sih mulai ngerasa agak nggak well waktu nganter ibu jalan-jalan. Keluar rumah pas cuaca panas. Saya orangnya rada nggak kuat sama hawa panas yang "nyelekit". Sering bikin pusing. Trus telat makan. Belum makan nasi eh makan pempek.. Malam pun nggak makan nasi. Nahhh.... langsung ngedrop deh hari minggunya. Bangun pagi makin nggak enak badannya. Udah mulai anget.. Ngerti badan nggak well dipaksain keramas. Niatnya biar adem gitu.. Dan alhasil makin demam. Padahal hari minggu udah planning mau pergi makan-makan sekeluarga. Karena demam dan lemes saya putuskan udah di rumah aja. Sendirian.... hikss... Nggak ada yang dimintain tolong ambil ini itu.. Saking lemesnya tepar aja di tempat tidur sampai keluarga pada pulang. Kayaknya udah tidur lama tapi lemes belum juga ilang.

Berhubung tidur di kamar Feri jauh dari jangkauan meja makan, apalagi kamar saya. Akhirnya ngungsi tidur di kamar ibu. Ngambil makanan rasanya nggak selera. Cuma masuk beberapa sendok. Pokoknya hanya berselera minum aja. Masyaa Allah.. laper banget tapi mulut belum bisa nerima makanan. :(

Malamnya saya pindah ke kamar saya. Dengan tetap ditengok si ibu sambil ngebawain makanan dan minuman anget. Makan 1 sendok berhenti. Makan 1 sendok lagi berhenti. Jadi, makannya berjeda. Eh di suapan terakhir keluar deh semua makanan, mual-mual perutnya.. hikss... hikss...

Akhirnya deh nggak berani makan, cuma diperbanyak minum anget. Sampai pagi nahan laper. Tengah malam pun kebangun. Rasanya nggak karuan. Biasanya kalau lagi sakit gini pengennya tidur deket dengan orangtua. Tapi kali ini pengen tidur di kamar sendiri aja. Jadi ya semalem cuma meringis, gulang guling sendirian. aku rapopo... hikss hikss...

Kalau kayak gini baru kepikiran untuk mengurungkan niat keluar dari zona a.k.a ke luar kota, entah itu dulu keinginan kuliah ataupun kerja di luar kota. Masa-masa lagi nggak well nggak bisa jauh dari orangtua. Soalnya banyak maunya.. Pengennya dimanja.. hehehe..

Emm... Kalau diambil sisi positif dari anugerah sakit, sayanya jadi makin inget Allah.. mungkin Allah sedang rindu dengan saya. Ya Allah.. semoga sakit ini dapat meleburkan dosa-dosa hamba. aamiin...


Minggu, 23 Februari 2014

Ku didik diriku demi anakku..

Sudah bukan rahasia lagi kalau impian saya adalah menjadi GreatMom untuk anakku.. Itu salah satu hal yang membuatku bahagia lahir batin melihat mereka tumbuh dengan penuh kasih sayang dan lingkungan yang islami. Demi menggapai impian yang tidaklah mudah itu tak lelah ku didik diriku. Berawal dari berjuang menjadi muslimah yang kaffah. Meskipun tentu saja segala ujian datang menerpa, satu yang harus diingat. Ingat Allah dalam setiap waktu. Hanya kepadaNya kita meminta petunjuk.

Jujur sebenarnya ingin rasanya beberapa bulan belajar di sebuah sekolah keagamaan atau pesantren. Rindu sekali bener-bener fokus belajar ilmu dariNya. Karena saya tipenya lebih senang fokus 1 tujuan dulu. Terlalu menguras hati dan pikiran kalau multitasking. hehe.. Mungkin terlambat yaa umur segini baru mau masuk pesantren. Kenapa nggak dari dulu kayak si Feri adikku. Hidayah Allah siapa yang tau datangnya. Udah hampir 2 tahunan pengen banget ngerasain pesantren. Tapi belum kesampaian. Semoga disetiap harinya saya bisa memiliki waktu untuk belajar ilmuNya walaupun belajarnya tidak melalui pesantren.

Ku beli beberapa buku tentang cerita nabi, DVD cerita nabi khusus anak-anak dan beberapa buku keagamaan full colour yang memang diperuntukkan bagi anak-anak. Semangat ah nyiapin buat anak kelak. Terlalu dini ya mungkin. Melewati jenjang pernikahan aja belum, udah berburu segala. hehe...So what deh.. Persiapan lebih dini sangat penting bagi saya. Di samping saya membaca buku-buku yang saya sukai, ku sempatkan membaca buku khusus anak tersebut. Riweuh ya kalau mudah lupa. Konsentrasi rada buyar.. Cerita nabi aja banyak yang lost dari ingatan. Lupa lupa ingat gitu lah. Nah kalau dari sekarang nggak dipelajari lagi, bagaimana saya menceritakan pada anak? Bagaimana kalau ditanya anak? Nahlooo.. Pengen jadi "kamus" anak usahanya kudu ekstra. Ayolah ingatanku bertahanlah lebih lama. :) Berdamailah denganku..

Jadi beginilah aktivitasku, mendidik diiku demi anakku. Apalagi kalau weekend.. me time banget tu. Kudu menuntut ilmu. Entah dari baca buku, youtube-an, blog walking segala hal tentang menjadi muslimah sholehah dan menjadi ibu yang bijak. Keep spirit to be a great muslimah and a great mom.. Hamasah..!!!


Kamis, 20 Februari 2014

Ketika harapan dan realita tak sejalan

Selamat malam... sudah lama sepertinya saya tidak berbagi tulisan dan katarsis dengan rangkaian kalimat di sini. Malam ini rasanya ingin sekali "cleansing" membuang sedikit kegundahan dalam pikiran. Yak beberapa hari ini lagi unwell banget. Antara sakit yang (alhamdulillah) sudah hampir 2 minggu masih betah menemaniku. Dan keruwetan dalam isi otakku yang cukup mengganggu hari-hariku. Kalau kayak gini psikosomatis atau somatopsikis ya? hemmmm... sakit yang membuat pikiran atau pikiran yang membuat sakit belum sembuh-sembuh? nahloo...

Ketika harapan dan realita tak sejalan. Itulah yang dinamakan masalah.. Saya memang tipenya idealis.. Harus gini gini gini.. Tapi terkadang tak sejalan dengan realita. Dan masalahnya ada pada diri saya sendiri. Kalaupun saya bisa dengan tegas berdamai dengan diri saya mungkin akan meminimalisir. Kalaupun saya berani berkata "tidak" maka makan ati pun berkurang. Kalaupun saya berani mengatakan apa yang harus dikatakan maka tidak ada keruwetan setelahnya. Aaah.. berandai-andai cuma bikin bumerang.. Astaghfirullah.. Dan yang sering menjadi musuh bebuyutannya adalah apa yang ingin saya sampaikan ternyata keluarnya berbeda. Gregetan sih.. hehe.. Padahal yang terbayang di pikiran A kok keluarnya B. Lidahnya kesleo... Saya pikir masalah lidah kesleo pangkalnya karena itu tadi sering harapan tak sejalan dengan realita. Gampang nggak enakan sama orang lain. huhuhu... Bagus sih ngepentingin orang lain, tapi kepentingan pribadi pun perlu diperhatikan juga.

Awalnya auk ah dengan kesleo lidah. Tapi lama-lama kok jadi mengganggu. Makin bikin geregetan saat yang tersampaikan tak sesuai dengan yang di pikiran. Masyaa Allah.. Yes i'm.. hanya manusia biasa yang tak luput dari salah. Salah satunya adalah salah menyampaikan.. Upsss... salah..

Kini sedang berusaha melawan tembok dalam diri dan berdamai.. Bismillah.. semoga Allah ridho.. Apapun itu bagaimanapun itu.. hati tenang apabila ada Dia di hati. Aku pasti bisa.. !!!


Senin, 10 Februari 2014

Wanita akhir zaman

Saya takut ketika mendapat pujian..
Takut apabila membuatku lupa padaNya..
Semua yang terjadi adalah atas kuasa Allah Yang Maha Kuasa..
Saya tidak bisa mencapai suatu titik apabila tanpa campur tangan dariNya..

Setan sangatlah cerdik,, maka dari itu saya takut ketika mendapat pujian..
Pujian sama halnya sebuah ujian..

Saya teringat sebuah gambar ini..
Yak... saya belum lah sempurna..
Saya masih haus akan ilmu..
Terutama ilmu agama..
Banyak yang belum ku tau..
Banyak yang belum ku pahami..
Tapi saya berusaha untuk mencari tahu..
Dan saya sangat senang sekali apabila ada yang mau berbagi ilmu..
Berharap sekali kita bisa menjadi hamba yang dirindui penghuni surga kelak..

Saya terkadang masih belum istiqomah dengan target-target dalam meningkatkan keimanan..
MasyaAllah...
Ya Rabb.. berilah hambaMu petunjuk..
Berilah hambaMu lingkungan yang bisa meningkatkan kecintaanku padaMu..

Terakhir...
Saya hanyalah wanita akhir zaman yang bercita-cita menjadi sholehah..
Belumlah sempurna..
Saya wanita akhir zaman yang sedang berproses senantiasa menjadikan Dia sebagai cinta utama..