Minggu, 24 Agustus 2014

Sisi Lainku

Dibalik saya yang kadang masih suka "slengekan". Jauh di dalam diri saya ada keinginan yang sangat kuat untuk mewujudkan impian menjadi seorang muslimah yang kaffah. Masyaa Allah, iri rasanya dengan para muslimah yang istiqomah menjalankan apa yang telah diperintahkan dan menjauhi laranganNya. Mereka berlomba-lomba meningkatkan ketaatan. Betapa menyejukkan hati. Begitu banyak ujian untuk meningkatkan ketaatan padaNya. Terkadang diri ini kuat, namun terkadang juga sempoyongan dalam menghadapi ujian. Selain itu dengan karakter saya yang tidak mudah untuk multitasking, sehingga kadang antara harapan dengan kenyataan agak butuh perjuangan. Ya Rabb.. hamba memohon kepadaMu berikanlah kekuatan dan senantiasa dekatkanlah pada lingkungan yang semakin menjadikan diri ini lebih taat kepadaMu. Di dunia ini pada akhirnya yang menjadi tujuan adalah kembali padaMu dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Maha Besar Allah.. bahagianya dengan kondisi yang semakin kesini semakin Allah dekatkan pada orang-orang yang Allah minded.. Kebahagian yang tak terperi. Saya Fevi.. Wanita akhir zaman yang masih berproses dari ulat menjadi kupu-kupu.. :)

Rabu, 20 Agustus 2014

Registrasi Maba, uhuy...

Setelah kemarin sempet harap-harap cemas nungguin info biaya pendidikan yang sampai jadwal terakhir pembayaran belum dipost di web. Akhirnya di hari terakhir (Jumat, 15 Agustus 2014) saya telpon ke prodi. Walaupun udah dapat bocoran dikit sih waktu wawancara, tapi saya belum yakin kalau belum dipost di web. Tipe orang "fakta" nih.. hehe.. Waktu telpon pegawainya menyampaikan besaran yang harus di bayar. Sama ternyata dengan bocoran waktu tes wawancara. Kayaknya karena ada peraturan baru tentang UKT (uang kuliah tunggal) jadi banyak yang berubah, naik jadi 45%. ouuwww... Tanpa menunggu lama, setelah nelpon langsung mandi trus menuju bank. Taraaa... dapet deh slipnya... Saya udah bayar... 1 langkah kelar.

Sesuai dengan info waktu pengumuman penerimaan mahasiswa pascasarjana, saya dapat jadwal registrasi di hari Selasa, 19 Agustus 2014. Excited banget nunggu tanggal 19. Peresmian jadi maba. hehe.. Sebelum berangkat ke DAA saya ada urusan dengan pendataan kader Paud, mampir dulu ke rumah pengelola. Ngobrol ngalor ngidul nggak taunya udah mau jam 8.30. Padahal jadwal registrasi saya jam 08.00 - 09.00. Langsung deh meluncur ke DAA. Eh sampai sana masya Allah ramenya, tempat duduk di dalam penuh, jadinya di luar disediain tenda dan kursi tambahan. Ketika itu sampai DAA sekitar 8.45 mungkin. Saya dapat nomer urut 120, dan saat saya tengok nomer urut yang sedang dipanggil adalah nomer 39. Wewww... bakal nunggu agak lama ni. 120 .. 39... selisih berapa tuh? 

Berhubung kursi di ruang tunggu DAA penuh, saya nunggu di luar gedung. Beberapa menit kemudian saya masuk kembali dan clingak clinguk siapa tau ada kursi kosong. Berselang beberapa menit, akhirnya dapet juga tempat duduk. fiuuhh... Dan waktu saya duduk nomer antrian sudah sampai nomer 70. Ah lumayan hampir mendekati. Sambil menunggu sok kenal tanya-tanya dapat nomer urut berapa. hehe... ada yang nomer 80-an dan yang terakhir kenalan nomer 103. Oiya dan nggak disangka kenalan terakhir ternyata seprodi tapi beda minat. :D Si embaknya udah giliran dipanggil, saya pun tetep nunggu. haha..

120 di meja 18..

eehh itu nomerku tuh... clingak clinguk nyari meja 18.. dari tadi cuma liet meja sampai nomer 16 doang. Sampai pada akhirnya samar-samar liet meja 18 di ujung paling pojok ketutup orang-orang pada antri. Di situ saya menyerahkan syarat-syarat registrasi..
  • Slip pembayaran
  • 2 lembar surat pernyataan + bermaterai
  • 2 lembar surat penyataan untuk tes PAPs dan Acept + bermaterai
  • foto berwarna 3x4 background biru (4 lembar)
Sebenernya di info web, disuruh bawa fotonya cuma 3 lembar, tapi mungkin yang satunya ditempel buat tanda kehadiran. Setelah selesai, slip pembayaran, 1 lembar surat pernyataan dan 1 lembar surat penyataan untuk PAPs dan Acept nya dikembaliin. Ditambah saya dibawain 1 lembar bukti sudah registrasi dan kartu mahasiswa sementara. 

Proses selanjutnya adalah ke prodi. Saya pun langsung menuju prodi. Tapi salah ternyata, sebelum ke prodi harus ke bagian keuangan dulu nyerahin slip pembayaran. Baru deh ke prodi. Di prodi ngumpulin surat-surat yang dikembaliin waktu di DAA, selain kartu mahasiswa sementara. Di situ saya diberi jadwal akademik dan rincian mata kuliah yang harus diambil. Jadwal KRS adalah tanggal 25-26 Agustus dan jadwal pembekalan mahasiswa baru dari tanggal 25 - 29 Agustus 2014. Masuk kulaih pertama tanggal 1 September 2014.

Appaaa? tanggal 1 September? jiaahhh... itu tanggal pulang dari Jakarta. Udah beli tiket pulang tanggal 1 September, sampai Jogja sore. Laahh.. masak hari pertama kuliah nggak masuk. >_<" Kudu ubah jadwal pulang ni. Lihat web PT. KAI sih masih ada kursi buat kereta malam seninnya. Tapi kudu nambah bayarnya. Soalnya tiketku harganya 150ribu. Sedangkan yang malamnya 195ribu. Sayang ih kalau bolos.. baru awal ni.. Besok akhir September punya kemungkinan bolos kayaknya. Ndak mungkin bulan September banyak gak masuk. >_<"

Ahh... pokoknya excited dengan kegiatan baruku.. Bismillah.. semangat.. semangat.. belajar yang giat :)


Senin, 18 Agustus 2014

Belajar Parenting = Investasi Masa Depan

Berhubung web saya sebentar lagi expired, saya pindahin ke blog ini yaa.. :) 
“Sejak kapankah kita harus belajar parenting??”
Kalau saya diberi pertanyaan seperti itu saya akan menjawab lebih cepat lebih baik. Tidak perlu menunggu kita berkeluarga dulu baru belajar, akan tetapi sedari kita muda. Karena menurut saya mendidik anak adalah hal yang tidak mudah, harus ada bekal. Yang punya bekal aja ada kemungkinan repot, apalagi yang “gelasnya kosong”.
Belajar ilmu Parenting sejak sebelum menikah adalah sebuah Investasi Masa Depan yang nilainya sangat luar biasa, segala-galanya dibanding sebuah materi. Apalah arti sebuah materi kalau anak perkembangan fisik maupun psikisnya kurang optimal. Siapa sih yang gak mau punya anak yang pinter? baik pinter dalam hal intelektual, dalam hal moral, dalam hal spiritual, dll?
Saya ingin share apa saja manfaat belajar Ilmu Parenting bagi yang belum menikah ala saya.. Cekidot…
  1. Investasi Masa Depan, jadi ketika kita sudah memiliki anak kita nggak kaget-kaget amat bagaimana mendidik dan mengatasi persoalan anak. Belajar Parenting sejak dini sama aja bekal mempersiapkan anak menjadi optimal.
  2. Bagi seorang guru, ilmu parenting sangat penting untuk menangani anak didiknya. Kita dapat lebih peka dalam menggali akar masalah.
  3. Mempersiapkan generasi Indonesia yang lebih baik. Dari lingkungan keluarga lah yang pertama kali mempengaruhi pola pikir anak. Apabila pendidikan moral dari keluarga kuat, yang namanya korupsi pastinya akan berkurang.
  4. Mempersiapkan kebahagiaan diri. Bayangkan apabila kita bisa mempraktekkan ilmu-ilmu parenting anak begitu mudah terbuka dengan orangtuanya. Sering kali anak secara spontan mengucapkan “Aku sayang Bunda”, “Aku sayang Ayah”. Subhanallah..
So, ndak usah malu untuk belajar Ilmu Parenting sejak dini. Tutup kuping deh kalau ada yang bilang terlalu kecepetan lah, emak-emak banget lah, cuekin aja, toh kelak kita yang akan memetik hasilnya. :)

Selasa, 12 Agustus 2014

A New Hope: Pascasarjana

1 kalimat yang ingiiinn sekali disampaikan di kesempatan ini.. "Sebenernya banyaak sekali yang ingin dituliskan, banyak cerita yang telah ku lalui, tetapi belum sempet buat nulis".. hehe... Pada kesempatan ini aku ingin berbagi cerita tentang "A New Hope". Sebuah harapan baru.

2014 adalah tahun yang begitu luar biasa.. Aku tak bisa menjangkau logika atas kuasaNya. Banyak anugrah, rezeki, kesempatan, kejutan, dan apapun itu yang menggambarkan betapa Maha BesarNya Allah.Terkadang aku berfikir, pantaskah? Aku masih merasa belum istiqomah dalam melalui ini semua. Tapi dengan begitu aku berfikir kembali. Dia telah memberikan banyak anugerah yang tak disangka-sangka. Tugasku wajib semakin mengistiqomahan diri saya.

Salah satu anugerah darinya adalah Dia memberikanku kesempatan untuk melanjutkan studi kembali di sebuah universitas negeri yang ternama di kota Jogja. S1 gagal masuk sana, alhamdulillah S2 nya bisa ngerasain belajar di universitas itu. Awalnya emang agak riweuh mengumpulkan seabrek syarat-syarat pendaftaran. Ditambah pada waktu itu aku masih bekerja dari jam 7 pagi - 4 sore. Jujur, meninggalkan sebuah pekerjaan itu berat apalagi meninggalkan tugas bersama anak-anak. Aku membagi waktu, mencari-cari waktu yang agak longgar untuk meminta ijin mengurus syarat-syarat pendaftaran.

Bikin proyeksi (alasan, harapan, rencana setelah lulus)
Apa sih alasannya? Tentu saja pengen memperdalam ilmu, khususnya psikologi perkembangan anak.
Harapan? Meningkatan kapabilitas diri.. Menambah link.. Eh sebenernya harapannya biar bisa to be a great mom. xixixi... My big dream.. Setelah tau dan semakin paham tentang perkembangan, bisa balik ke kehidupan mendidik anak.. :p
Rencana? Bisa bermanfaat untuk masyarakat dan mendirikan sebuah sekolah non formal untuk anak-anak, butuh parner juga sih... :)

Cari rekomendasi dari 2 dosen; ini cukup butuh perjuangan juga, sms dosen tak juga mendapat balasan, dan akhirnya cari dosen lain. Alhamdulillah dapat 1 dosen, kurang satu lagi mak.. sms dosen lain belum mendapat respon. Sms yang lain dosennya mau keluar kota. Setelah beberapa hari berjuang akhirnya dapat juga rekomendasi dosen. fiuuhh....

Legalisir Paps dan Acept... Tahun 2013 udah lolos untuk kedua tes tersebut, tapi belum ku legalisir. Jadi, disela-sela aku kerja, aku minta ijin buat ke Pusat Bahasa dan Fakultas Psikologi buat legalisir. Nah waktu di Pusat Bahasa agak lama juga sih nunggunya.. Hampir 1 jam.. Salah juga aku keluar di jam istirahat. Kantoran kan juga lagi istirahat. Dueeeenngg...

Oiya kelupaan, jadi sebelum saya daftar online saya udah bayar duluan. Syarat-syarat belum kelar, tapi udah ngebet pengen bayar, ya siapa tau jadi pancingan dulu. hehehe.. Nah seingetku kayaknya terakhir ngumpul berkas adalah tanggal 26 Juni 2014. Beberapa hari atau seminggu ya? lupaa.... sudah ku daftarin online, berkas udah diupload.

Menjelang tanggal 26 Juni, eh liet di web pengumpulan berkas diundur sampai tanggal 11 deh kayaknya. Mungkin karena ada momen pemilihan umum presiden, jadi diundur kali yah? Yaudah deh nyantai ngumpulnya.. hehe.. Aku lupa kapan ngumpul berkasnya.. Pokoknya waktu ngumpul sayanya mendadak kaget. Tiba-tiba disodorin rencana penelitian. Tuing tuing.. Langsung ku buat di sana pake tulisan tangan dan seadanya. Soalnya formnya juga cuma kecil sih. Agak deg-degan juga nulisnya. Blass belum kepikiran sampe ke sini. Sepemahamanku rencana tesis hanya buat yang daftar profesi. Oh ternyata.. hehe.. Setelah selesai nulis rencana penelitian, ku foto kopi di kampus sebelah fak. psikologi. Mintanya difotokopi 2 kali, tapi biar punya pegangan ku fotokopi lebih deh. haha.. Urusan berkas ternyata belum selesai, aku masih dimintain cover skripsi, daftar isi dan abstrak skripsi rangkap 2. Nahloohh.. kudu balik lagi. Di rumah udah firasat mau bawa, dulu udah diprint, tapi ya namanya lupa. hadeehh.. Pulang ambil file yang diminta trus balik lagi. Centang... semua syarat selesai. Waktu mau pamit ibunya ngasih info kalau tes wawancara tanggal 16 Juli 2014. Eiittssss..... ada tes wawancara juga toh? Okee baliklah.. siap graakk..

Hari yang ditunggu-tunggu tiba.. 16 Juli 2014 tes wawancara. Deg-degan.. Bakal apa aja ni yang ditanya? Dan saya udah agak ciut duluan dengan titel para pewawancaranya. Lama banget gak berurusan dengan akademik. 1 tahun sih.. hehe.. Tik tok tik tok.. menunggu giliran. Alhamdulillah saya dapat nomer urut ke 8. Jadi ya agak tenang dikit. Dan tibalah giliranku. Mencoba untuk tetap tenang. Pertama disuruh memperkenalkan diri. Aku pun memperkenalkan diri, menceritakan skripsi. Oh mulai deh dicecar pertanyaan. Mulai dikritisi. Sempet pada satu titik saya bingung mau jawab apa. Jleb.. mulai down.. Beberapa menit berlalu dengan dialog antara 2 pewawancara dengan yang diwawancara. Sudah bu? Ibu dosen pun bilang sudah. Fiiuuhhh... saya keluar ruang wawancara dengan random.. Saya tipenya gampang kepikiran. Kenapa tadi jawab itu? agak getun kalo bahasa jawanya. Perjalanan pulang diam seribu bahasa, badmood bener. Pasrah deh. Tinggal berdoa. Sampai rumah pun langsung masuk kamar. Cara saya ketika lagi badmood. Butuh sendiri dulu, tidur.. hahaha... Pintu kamar diketok-ketok adek saya pun, saya tetap tidak bergeming. Diam di dalam kamar. :D

Beberapa hari masih badmood. Ketika ditanya gimana hasil wawancara, saya berusaha menjawab walaupun sebenernya tidak ingin membahas, ujung-ujungnya ya gitu deh. hehe.. Pengumuman diterima atau enggak akan diberitahu tanggal 23 Juli. Hari berganti hari, saya sampai melupakan hari pengumuman saking tidak ingin membahasnya.

Tanggal 23 Juli, pagi ibu saya mengirim sebuah pesan mengingatkan kalau hari itu adalah hari pengumuman. Saya pun jawab belum ada pengumuman. Jujur sebenernya saya tahu pengumumannya jam 5 sore. Tapi sayanya diem. hehe.. Saya akan memberitahu kalau saya udah tau gimana hasilnya. hehe.. Setelah sholat maghrib, saya buka web. Dan taraaaa...... spechless pake banget.. mendadak saya teriak-teriak setelah membaca pengumuman.. SAYA DITERIMA.. T_T Ibu,,,, bapak,,,, special for you... langsung meluk ibu. Alhamdulillah rasanya legaaa banget...

Ya Allah, berilah hambaMu ini petunjuk dan kelancaran dalam studi ini. Semoga bisa bermanfaat..
aamiin... aamiinn... aamiin....
Harapan baru untuk masa depan.. ^_^


Minggu, 03 Agustus 2014

Cara Reservasi Tiket Kereta Api

Sabtu kemarin (2 Agustus 2014), tepat dihari ke 6 lebaran saya dan adik saya memutuskan untuk reservasi tiket kereta untuk pergi ke Jakarta untuk tanggal 29 Agustus 2014. Setelah melihat web tiket online yang memberikan info kalau tiket ekonomi AC untuk tanggal 29 Agustus udah ada 2 kereta yang kursinya penuh... Waa... langsung kudu reservasi. Pengen nyoba dan milih yang ekonomi AC aja, secara lagi buanyakk kebutuhan.. hehe..

Jujur, belum pernah sama sekali reservasi tiket. Ya cuma lihat di web tiket online, tapi nggak saya klik "pesan". Saya lebih yakin datang langsung ke stasiun. Hehe... Siang itu dengan mengenadarai sepeda motor, kami berboncengan menuju stasiun tugu. Setelah parkir, saya clingak clinguk, tempat reservsai di mana ya? Adik saya pun memberi tau tempatnya di sisi timur parkiran. Ketika masuk gedung, saya kembali clingka clinguk. Eh alhamdulillah lihat orang ambil nomor antrian di kiri pintu masuk. Saya pun langsung mengambil nomor antrian. Saya mendapat nomor 380 dan saat saya masuk antrian menujukkan nomor 367. Lumayan lah.. Sembari menunggu saya baca-baca info jadwal keberangkatan lalu duduk di kursi tunggu. Dan tetep sambil clingak clinguk. hehe.. Loh? loh? itu kok ada beberapa orang nulis-nulis? nulis apaan ya? Karena penasaran, saya mendekatinya & melihat apa yang sedang mereka tulis. Upss... ternyata mereka menulis data untuk reservasi. Haduuhh... maklum baru pertama kali. Padahal tadi di samping pengambilan nomor antrian ada kertas itu, tapi sayanya nggak ngeeh.-_- Berhubung nomor antrian semakin mendekat, saya buru-buru ambil kertas dan mengisi data-datanya. Data yang perlu diisi adalah:
  1. Nama pemesan
  2. Alamat pemesan
  3. Nomor telpon pemesan
  4. Nama penumpang 
  5. Nomor identitas (KTP/SIM/Pasport/bukti identitas lainnya)
  6. Nama kereta yang akan dinaiki 
  7. Kelas (eks/bis/eko/eko AC)
  8. Asal stasiun
  9. Tujuan stasiun
  10. Jadwal berangkat & pulang (tanggal & jam) 


Fiuuh... akhirnya beberapa menit terisi sudah lembar tersebut sebelum nomor antrian saya dipanggil. Oiya, kalau dipikir-pikir 1 orang pemesan, maksimal pesan untuk 4 tiket. Coba deh lihat kolom yang disediakan. Tapi mungkin kalau mau pesan lebih kudu ambil nomor antrian lagi. hehe... *bener nggak? :D

nomor antrian 380 di loket 2...

Ahaa.. nomor saya dipanggil.. Sampai di loket 2 saya pun menyerahkan data isian ke petugas. Sebelum adanya pembayaran, petugas mengulangi kembali reservasi saya. Dan kemudian menanyakan "mau dibayar cash?". Berhubung saya udah bawa cash, ya mending cash aja. hehe.. Setelah terjadi pembayaran, petugasnya mencetak tiket kami dan kembali menanyakan apakah data sudah benar? Satu persatu saya baca, alhamdulillah tidak ada yang salah. Yeeiiiiii.... tiket sudah ditangan..

nb:
Ada info, yang sebenernya info udah dari tahun kemarin sih. Jadi, kalau mau naik kereta, tiketnya harus sesuai dengan KTP dan harus menunjukkan KTP, kalau ketahuan tiket nggak sah sesuai KTP, tar diturunin, aduuuhh..

Beginilah pengalaman saya reservasi tiket kereta api... Semoga bermanfaat.. Dan terimakasih sudah sudi mampir di blog ini.. :)