Sabtu, 23 April 2011

Tingkat Kepribadian menurut Abdul Fattah Rashid Hamid, PhD

Abdul Fattah Rashid Hamid, PhD, seorang psikolog muslim dalam bukunya “Pengenalan Diri dan Dambaan Spritual” menyebutkan bahwa perjalanan setiap individu dalam menuju kesempurnaan kepribadiannya akan melewati tingkatan kepribadian sebagai berikut :

* Kepribadian Tingkat I : An-Nafs al-Ammarah

Pada tingkat ini manusia condong ada hasrat dan kenikmatan dunia. Minatnya tertuju pada pemeliharaan tubuh, kenikmatan selera-selera jasmani dan pemanjaan ego. Di tingkat ini, iri, serakah, sombong, nafsu seksual, pamer, fitnah, dusta, marah dan sejenisnya menjadi yang paling dominan.

* Kepribadian Tingkat II : An-Nafs al-Lawwamah

Pada tingkat ini manusia mulai melawan nafsu jahat yang timbul, meskipun ia masih bingung tentang tujuan hidupnya. Jiwanya sudah melawan hasrat-hasrat rendah yang muncul. Diri masih menjadi subyek yang dikendalikan hasrat-hasrat yang bersifat fisik, ia masih sering tertipu oleh muslihat dunia yang sementara ini.

* Kepribadian Tingkat III : An-Nafs al-Mulhima

Pada tingkat ini manusia sudah menyadari cahaya sejati tidak lain adalah petunjuk Allah. Semangat takwa dan mencari ridho Allah adalah semboyannya. Ia tidak lagi mencari kesalahan-kesalahan orang lain tetapi ia selalu introspeksi untuk menjadi hamba Allah yang lurus. Ia selalu zikir dan mengikuti sunah nabi Muhammad SAW.

* Kepribadian Tingkat IV : An-Nafs al-Qona’ah

Pada tingkat ini hati telah mantap, merasa cukup dengan apa yang dimilikinya dan tidak tertarik dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Ia sudah tidak ingin berlomba untuk menyamai orang lain. Ketinggalan ‘status’ baginya bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan. Ia menyadari bahwa ketidakpuasan atas segala sesuatu yang telah ditetapkan Allah menunjukkan keserakahan dan ketidakmatangan pribadi. Pada tingkat ini, manusia mengetahui bahwa seseorang tidak dapat memperoleh kebaikan apapun kecuali dengan kehendak Allah. Hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik dalam situasi apapun.

* Kepribadian Tingkat V : An-Nafs al-Mut’mainnah

Pada tingkat ini manusia telah menemukan kebahagiaan dalam mencintai Allah SWT. Ia tidak ingin memperoleh “pengakuan” dari masyarakat atau pun tentang tujuan. Jiwanya telah tenang, terbebas dari ketegangan, karena pengetahuannya telah mantap bahwa segala sesuatu akan kembali pada Allah. Ia benar-benar telah memperoleh kualitas yang sangat baik dalam ketenangan dan keheningan.

* Kepribadian Tingkat VI : An-Nafs al-Radiyah

Ini adalah ciri tambahan bagi jiwa yang puas dan tenang. Ia merasa bahagia karena Allah ridho padanya. Ia selalu waspada pada akan tumbuhnya keengganan yang paling sepele terhadap kodratnya sebagai abdi Tuhan. Ia menyadari bahwa Islam adalah fitrah insan dan ia un haqqul yaqin pada firman Allah ,”… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu….” Ia patuh pada Allah semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa terima kasih-Nya.

* Kepribadian Tingkat VII : An-Nafs al-Kamilah

Ini adalah tingkat manusia yang telah sempurna (al-Insan al-Kamil). Kesempurnaannya adalah kesempurnaan moral yang telah bersih dari semua hasrat kejasmanian sebagai hasil kesedaran murni akan pengetahuan yang sempurna tentang Allah. “Selubung diri”-nya telah terbuka hanya mengikuti Kesadaran Ilahi.Nabi Muhammad adalah contoh manusia yang telah sampai pada tingkat ini. Kepribadiannya mengungkapkan segala hal yang mulia dalam kodrat manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar