Sabtu, 14 Juni 2014

Surat untuk Bapak Ibu

Bapak.. Ibu...
sebelumnya ku sampaikan maaf yang teramat dalam hingga detik ini mungkin masih ada sesuatu yang mengganjal. Aku mungkin belum bisa membuat bangga. Dengan sifat kekanak-kanakan yang terkadang muncul mungkin juga membuat kesal. Maaf pak.. maaf bu.. Lewat surat ini ingin ku tulisankan betapa bersalahnya apabila aku belum bisa membuat kalian bangga..

Bapak.. Ibu..
Kita memang hidup di generasi yang berbeda.. Terkadang juga kita berselisih paham mengenai suatu hal. Aku tau Bapak Ibu pasti menginginkan yang terbaik untukku. Tidak ingin melihatku berkesusahan. Tidak ingin melihatku salah dalam mengambil keputusan. Ya itulah peran seorang orangtua. Maaf pak.. maaf bu..

Bapak.. Ibu..
Umur semakin bertambah, dan tak terasa beberapa tahun lagi bapak dan ibu akan mencapai  titik dimana harus pensiun. Apa kiranya yang membuat bangga bapak ibu dengan hadirnya aku di sini? Aku takut jika belum membuat bangga. Tapi terkadang tidak mudah untukku. Aku adalah tipe orang yang tidak terlalu ingin "terlihat di depan". Aku adalah tipe orang yang ingin "mendorong dari belakang". Semacam di balik layar. Tidak apa orang tidak tau, bagiku yang membuat bahagia adalah ketika aku berhasil menciptakan senyuman & kepuasan pada orang lain tanpa ia tau siapa dibalik itu semua. Itu ada kebahagiaan tersendiri untukku.

Dan kini.. sebelum semuanya terlambat. Aku ingin membangun dari 0 lagi. Akhir-akhir ini memang banyak ku dapat pelajaran berharga. Bahwa aku harus yakin dengan kemampuan yang ku punya. Sebuah penghambat adalah ketika aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Aku memang suka dengan positif thingking tapi entah kenapa kalau dengan kemampuan sendiri kok jadi suka nggak yakin ya? -_-

Kini harus ku perbaharui lagi resolusi masa depan. Aku ingin mandiri. Aku ingin lebih yakin.
Semoga riset diberi kemudahan.. Semoga Orangtua ridho.. Semoga Allah ridho..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar