Selasa, 21 Januari 2014

Dekapan Kematian

Bulan ini buku terbaru yang saya beli salah satunya adalah bukunya mbak Oki Setiana Dewi.. Dekapan Kematian.. Rada ngeri ya judulnya? Ketika saya bercerita dengan orang rumah kalau beli buku ini di toko buku online dapat komen yang kurang setuju. Bahasa singkatnya aneh-aneh aja saya beli buku kayak gitu. Setahunan ini memang saya terlihat sangat berbeda, dan sering juga mendapat komentar-komentar atas perubahan dalam diri saya.Tapi biarlah menjadi angin lalu. Karena saya yakin dengan pilihan saya. Idealisnya kumat euy.. ^^V

Semenjak mbah putri meninggal kemudian belum genap setahun disusul simbah kakung dan beberapa bulan kemudian pakdhe meninggal, yak selama tidak lebih dari 1,5 tahun saya kehilangan keluarga membuatku banyak merenung. Dan lagi selama berbulan-bulan saya menemani simbah putri dan simbah kakung disisa umurnya, tentu saja ada pengalaman spiritual yang membekas. Saya bersyukur diberi kesempatan berbakti kepada simbah. 

Kenapa sih demen banget akhir-akhir ini ngomongin kematian? Bagi saya hal ini bukanlah hal yang tabu untuk diperbincangkan. Eh... malah jadi acara tv. :p Toh itu kan hal yang pasti. Dan memperbincangkan hal tersebut membuat saya takut tapi juga membuat saya tenang. Takut karena apakah amal ibadah saya cukup untuk tinggal di surga, dan tenang karena ketika saya mengingat kematian saya akan berusaha untuk istiqomah mencintai Dia Sang Maha Kuasa. Terserah deh apa kata orang, umur semakin hari semakin bertambah, jatah hidup berkurang, yang kucari kini ketenangan jiwa untuk mengharap ridho dariNya.

Melalui buku dekapan kematian ini saya dapat menambah kekuatan untuk mempersiapkan diri dan juga kekuatan ketika datangnya perpisahan. Judul kisah yang membuat saya termewek-mewek adalah "sambut kami kelak". Pada bagian itu diceritakan ada seorang wanita yang menderita sakit "gaint cell tumor", namanya Nila. Dokter mengatakan kemungkinan Nila kakinya akan diamputasi, namun disaat-saat genting tersebut, Nila mengatakan kepada ibunya bahwa uang dari orang-orang yang menjenguknya lebih baik dialihkan saja untuk anak yatim. Ia ingin mengajak anak-anak makan di restoran dan melihat mereka bahagia. MasyaAllah.. begitu menyayat hati membaca bagian ini. Semoga kisah dalam buku ini dapat membuat amal jariyah untuk almh. Nila.

Ya Allah jika waktuku telah habis,

Matikanlah aku dalam keadaan yang sebaik-baiknya..

Semoga khusnul khotimah..

Pertemukanlah saya, keluarga, saudara, teman, dan kaum muslimin muslimat di surgaMu..

Jauhkanlah kami dari siksa kubur..      

Ampunilah dosaku dan terimalah amal ibadahku Ya Rabb...



*menulis dengan ditemani muhasabah cinta, subhanallah syahdunya.. ^_^

... Jika ku harus mati pertemukanku denganMu... :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar